Komentari Kasus Jatuhnya Lion Air JT 610, Ben Kasyafani Akui Sempat Trauma Naik Pesawat
WowKeren/Fernando
Selebriti

Ben mengatakan bahwa dirinya juga dibuat khawatir terhadap insiden jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10) ini.

WowKeren - Kabar tidak menyenangkan datang dari dunia penerbangan Indonesia. Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 tujuan Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10). Pesawat nahas tersebut membawa total 189 penumpang beserta awak pesawat.

Berbagai pihak diketahui masih terus mengusahakan pencarian badan pesawat. Beberapa artis Indonesia juga menaruh perhatian pada kasus jatuhnya pesawat dengan jam terbang yang sudah mencapai 800 jam tersebut. Salah satu dari mereka adalah Ben Kasyafani.

Ben mengatakan bahwa dirinya merasa sedih usai mendengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 06.20 WIB itu. "Kita lagi sibuk ini jadi belum update lagi mengenai Lion Air, ini sedih banget. Belasungkawa buat keluarga korban Innalillahi wa innalillahi rojiun. Kabarnya masih bergulir terus, kita sih harapnya biar ada update berita yang baik lagi," ungkap Ben saat ditemui WowKeren di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta pada Senin (29/10).


Terkait insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, mantan suami Marshanda ini juga mengatakan bahwa ia melakukan beberapa hal sebelum terbang. Salah satunya adalah mengabari ayah dan ibunya untuk meminta doa. Ia sendiri pun tak lupa selalu meminta keselamatan pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sempat mengalami hal yang kurang menyenangkan saat naik pesawat, Ben mengaku pernah merasakan trauma. Namun, lagi-lagi ia mengatasinya dengan terus berdoa. "Pernahlah (mengalami hal yang tidak enak saat terbang), beberapa tahun lalu pernah ngalamin waktu ke Sumatera. Sempat trauma juga ya," terang Ben.

Selanjutnya, ayah satu orang anak ini berharap bisa muncul kabar-kabar baik terkait insiden ini. Meski trauma, ia juga mengatakan tetap harus menjalaninya untuk urusan pekerjaan.

"Waktu itu karena tuntutan pekerjaan ya memang harus terbang lagi. Cuma ada lah satu periode ngalamin terbang parno. Mau naik parno, diatas 10 jam juga ga bisa tidur. Kalau kesini-sini banyak ibadah juga jadi pasrahlah," cerita Ben. "Emang enggak ada lagi sih selain banyakin doa aja, doa sama orangtua. Di hp juga nyiapin notes doa-doa andalan. Dan memang ada doanya kena musibah dll."

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru