Proyek Jembatan Trans Papua 'Berdarah', Jokowi Beri Instruksi Ini ke TNI dan Polri
Nasional

Menteri PUBR memutuskan untuk menghentikan sementara proyek di Papua pasca pembunuhan pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

WowKeren - Proyek pembangunan beberapa jembatan Trans Papua berujung "berdarah". Sejumlah pekerja proyek jembatan dikabarkan ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Penembakan puluhan pekerja proyek di Papua itu membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimujono, menghentikan sementara proyek pembangunan jembatan di sana.

"Seluruh pekerjaan pembangunan jembatan segmen 5 dari ruas Wamena, Haberna, Kenyam dan Mumugu dihentikan untuk sementara waktu," jelas Basuki di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, pada Selasa (4/12). "Saya menunggu rekomendasi dari kodam dan kepolisian sebagai penanggung jawab di sana."

Kabar penembakan ini bermula dari laporan yang diterima pihak kepolisisan setempat. Kabar tersebut menyebutkan bahwa terjadi pembunuhan pekerja proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIT.


Peristiwa ini juga sudah mendapatkan sorotan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo. Informasi yang masih simpang siur membuat Jokowi memerintahkan kepada Panglima TNI dan juga Kapolri untuk segera bertindak. "Di Nduga itu tidak ada sinyal, sehingga ini masih perlu dikonfirmasi di sana, apakah betul kejadiannya seperti itu. Saya tadi pagi sudah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk dilihat dulu karena ini masih simpang siur," ungkap Jokowi dilansir CNN pada Selasa (4/12).

Jokowi juga menyadari sepenuhnya halangan keamanan dalam membangun infrastruktur di Papua. "Pembangunan infrastruktur di Papua terus berlanjut. Kita tidak takut dengan hal seperti itu. Tapi kita tahu, pembangunan di tanah Papua medannya sangat sulit dan masih ada gangguan keamanan seperti itu," lanjut Jokowi.

Akibat sulitnya akses informasi, jumlah pekerja yang tewas dalam insiden berdarah tersebut juga masih simpang siur. Beberapa informasi mengatakan bahwa sejumlah pekerja berhasil melarikan diri. Sementara itu, menurut informasi dari masyarakat dan pihak PT Istaka Karya selaku perusahaan yang mengatasi proyek, korban tewas sebanyak 31 orang.

Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki dugaan penyebab terjadinya insiden berdarah di Papua itu. Beberapa informasi juga menyebutkan dugaan soal penyebab penembakan beberapa pekerja proyek di Papua.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait