Belasan Nisan Makam Di Magelang Dirusak, Polisi Minta Tak Dikaitkan dengan SARA dan Pilpres 2019
Nasional

Masih mencari pelaku kasus perusakan nisan makam, polisi memberikan keterangan soal pemeriksaan kamera CCTV.

WowKeren - Kasus perusakan belasan nisan makam dikabarkan terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Perusakan yang terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo, Kota Magelang tersebut diduga dilakukan oknum tak dikenal.

Kepala Polsek Magelang Selatan, Kompol M. Choirul Anwar, menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan atas perusakan nisan makam pada Selasa (1/1) yang lalu. Menindaklanjuti laporan tersebut, kepolisian menyatakan bahwa data sementara menyebutkan ada 12 nisan makam yang kondisinya rusak. M. Choirul Anwar juga menjelaskan bahwa tingkat kerusakan makam ini berbeda-beda.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah perusakan ini. Apalagi dikaitkan dengan isu SARA dan juga Pilpres 2019. "Kami dalami kasus vandalisme ini, kami minta jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan dikaitkan pula dengan isu-isu saat ini, seperti SARA atau pilpres atau apapun. Pasrahkan saja ke kami untuk melakukan penyelidikan,” tegas M. Choirul Anwar seperti dilansir Kompas pada Kamis (3/1).


Lebih lanjut, polisi juga memeriksa kamera CCTV untuk mencari bukti dari kasus perusakan nisan makam yang terjadi di Magelang ini. "Dari hasil penyelidikan sementara, peristiwa terjadi pada 26 Desember 2018 saat malam hari yang situasinya sepi. Kami masih terus dalami", jelas Kapolres Kota Magelang, Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan.

Ia menjelaskan bahwa bagian makam yang rusak antara lain adalah sumbol salib di batu nisan dan juga dinding makam. Kerusakan yang diduga disengaja tersebut terjadi pada 11 makam Nasrani dan 1 makam muslim.

Sementara itu, keterangan juga disampaikan oleh salah satu penjaga makam TPU Giriloyo yang bernama Mulyono. Ia menjelaskan bahwa perusakan nisan makam tersebut jumlahnya cukup banyak. Selain itu, kerusakannya juga cukup parah. "Jumlahnya cukup banyak, ada belasan. Nisan yang rusak memang bentuknya salib. Ada yang dicabut dan ada juga yang rusak seperti dipecah," jelas Mulyono seperti dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis (3/1).

Untuk menghindari isu SARA, polisi juga menggandeng tokoh lintas agama untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Kami juga melibatkan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk mendampingi proses penyelidikan", pungkas Kristanto.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru