PSI Kecam Kejadian Jurnalis Dicekik Saat Rekam Kericuhan di Munajat 212: Tak Beradab!
Nasional

Seorang jurnalis diketahui mengalami sejumlah penganiayaan saat coba merekam kericuhan yang terjadi di acara Munajat 212.

WowKeren - Acara Munajat 212 yang dilangsungkan di Monumen Nasional (Monas) pada Kamis (21/2) kemarin menyisakan kejadian yang tak menyenangkan. Pasalnya, dalam acara yang sejatinya merupakan doa bersama tersebut, sempat timbul kerusuhan.

Seorang jurnalis mengaku mendapatkan intimidasi dan juga penganiayaan oleh sejumlah pihak. Jurnalis bernama Satria ini mengaku dicekik, dicakar, dan pakaiannya ditarik-tarik oleh sejumlah orang. Pada saat itu, ia tengah meliput dan merekam kejadian kericuhan yang terjadi di Munajat 212.

Aksi tak menyenangkan yang diterima Satria ini mendapatkan tanggapan dari Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli. Dalam cuitan di Twitter pribadinya, Guntur mengaku sangat menyayangkan kejadian ini.

Guntur tampak mengecam dan menyebut tindakan kekerasan tersebut dilakukan oleh orang tak beradab. "Mengecam segala bentuk persekusi kepada jurnalis oleh gerombolan tak beradab ini! " tulis Guntur dalam akun Twitter pribadinya pada Jumat (22/2).


Aksi kekerasan yang diterima oleh Satria ini diungkap oleh seorang jurnalis lain bernama Walda. Pada saat itu, Walda bersama dengan para jurnalis lain tengah meliput acara Munajat 212 yang ada di Monas.

Namun, di saat acara sedang berlangsung, terjadi kericuhan yang diduga terjadi lantaran adanya seorang copet. Usai melihat kejadian tersebut, para wartawan langsung menghampiri lokasi kericuhan untuk merekam kejadian.

"Jadi awalnya saya sedang duduk di belakang panggung, kemudian terjadi kericuhan di antara orang FPI dan Laskar FPI. Kami semua wartawan langsung nimbrung ke kericuhan tersebut," ujar Walda seperti dilansir Suara pada Jumat (22/2). "Nah satu wartawan, Satria kebetulan paling dekat dan merekam di lokasi kericuhan. Mungkin orang FPI sadar kalau Satria merekam full. Dia paling dekat. Kemudian dia paksa Satria untuk hapus rekaman."

Tak hanya diminta menghapus rekaman, Satria dikatakan Walda mendapat sejumlah perlakuan tak mengenakkan. Menurut penjelasan Walda, Satria dicekik, dicakar, dan kemudian bajunya ditarik-tarik. Walda lantas berusaha menolong Satria hingga ponsel yang ada di kantung bajunya turut raib.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru