Netter Komentari Pembagian Keuntungan Agensi-Agensi K-Pop dengan Idol, SM Dibilang Perampok
Selebriti

Pembagian keuntungan antara agensi-agensi K-Pop dengan idol mereka menjadi sorotan para netter.

WowKeren - Sebuah postingan di situs komunitas online Pann memuat tabel pembagian keuntungan antara agensi-agensi K-Pop dengan idol yang bernaung di bawah mereka. Perbedaan agensi satu dengan yang lain pun mengundang perhatian.

SM Entertainment mengambil keuntungan 95 persen untuk penjualan album fisik, 90 persen untuk album fisik yang dicetak ulang, 60 persen untuk acara manggung (misalnya di universitas) serta 30 persen untuk aktivitas promosi di luar negeri.

Sedangkan YG dan JYP Entertainment mengambil keuntungan 50 persen untuk penjualan album fisik, 30 persen untuk album fisik yang dicetak ulang serta 50 persen untuk aktivitas promosi di luar negeri. Namun YG dan JYP masing-masing mengambil 40 dan 60 persen untuk honor acara manggung.

Di sisi lain, BigHit Entertainment mengambil keuntungan 50 persen untuk penjualan album fisik, 30 persen untuk album fisik yang dicetak ulang, 50 persen untuk acara manggung (misalnya di universitas) serta 30 persen untuk aktivitas promosi di luar negeri. Tabel tersebut juga memuat pembagian keuntungan dari Pledis, Cube, FNC dan Starship Entertainment.


Pembagian Keuntungan

Pann

"SM benar-benar perampokan," komentar netter. "Apa-apaan dengan SM..." kata netter lainnya. "Nggak ada 10 kasus hukum artis keluar dari SM. artis SM yang masih bertahan di agensi juga banyak menjelek-jelekkan mereka," ujar yang lain.

"Cube dan Pledis mengambil banyak dibandingkan dengan pekerjaan yang mereka lakukan," kata netter. "Kebanyakan idol di Cube dan Pledis menulis sendiri musik mereka. Jadi kenapa agensi mengambil sebanyak itu? Mereka kan nggak perlu beli lagu," imbuh yang lain.

Di sisi lain, tabel yang sedang dibicarakan netter ini sendiri tak bisa dibilang informasi terkini, mengingat si pengunggah yang tercantum pada credit hanya menambahkan informasi pembagian keuntungan di BigHit. Sedangkan angka-angka yang tercantum pada agensi lain masih diragukan kebenarannya.

Sebagai contoh, pembagian keuntungan SM pada tabel merupakan aturan lama sebelum JYJ menuntut keluar dari agensi tersebut pada 2009. SM sendiri diyakini telah memberlakukan aturan yang lebih baik bagi para artisnya setelah tuntutan hukum JYJ. Para artis yang melakukan perbaruan kontrak seperti TVXQ, Super Junior, Girls' Generation dan SHINee tentunya juga mendapat kontrak yang lebih menguntungkan bagi mereka jika dibandingkan dengan para junior.

(wk/dewi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru