AHY Tertawa Tanggapi Sindiran Agum Gumelar yang Sebut SBY Tak Punya Pendirian
Instagram/agusyudhoyono
Nasional

Sebaliknya, AHY justru heran dan mempertanyakan Agum Gumelar terkait dukungannya pada pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2009.

WowKeren - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menaggapi santai penyataan Agum Gumelar yang menyebut ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki pendirian. Seperti yang disampaikan Agum, SBY merupakan salah satu dari sejumlah orang yang menandatangani surat rekomendasi pemecatan Prabowo.

"Ha-ha-ha, saya nanggapinya ringan saja," kata AHY, seperti dikutip dari Detik. "Saya juga heran kok Pak Agum Gumelar punya statemen seperti itu. Saya pikir terlalu subjektif dan tendensius."

Sebaliknya, AHY justru heran dan mempertanyakan Agum Gumelar terkait dukungannya pada pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2009. Dibalik itu, AHY tetap menghormati Agum dan memintanya untuk fokus pada masa depan saja.

"Yang jelas saya menghormati para senior yang tentu juga saat ini berada dalam panggung politik nasional. Saya menghormati semua, termasuk Pak Agum Gumelar," ujarnya. "Tapi tentu juga saya mengajak marilah kita lebih fokus berbicara tentang masa depan. Jangan terjebak di masa lalu yang belum tentu benar, yang tidak produktif, tidak konstruktif."

"Kalau kita terjebak di masa lalu saja, kasihan rakyat kita, tidak mendapatkan apa-apa," tambahnya. "Kita berbicara hari ini dan ke depan. Potret masalah hari ini kita perbaiki dan ke depan insyaallah kita punya masa depan yang lebih baik lagi."


Selain itu, AHY tak mau menanggapi hal ini lebih lanjut. Ia berharap akan ada penjelasan dan klarifikasi dari kubu Prabowo.

"Nggak, saya menganggapnya enteng-enteng saja. Dalam arti tidak ada yang terlalu serius. Mudah-mudahan juga ada respon secara proporsional dari kubu Pak Prabowo, dari BPN, termasuk juga beliau sendiri sehingga tidak menjadi polemik yang berlebih-lebihan," tuturnya. "Karena yang dituju itu sebetulnya adalah karakter dan masa lalu dari Pak Prabowo sendiri. Jadi mudah-mudahan ada penjelasan, ada klarifikasi."

Di sisi lain, Agum dan SBY adalah mantan jenderal TNI yang pernah sama-sama tergabung dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP). DKP sendiri dibentuk oleh Wiranto pada 1998 guna mengusut kasus hilangnya sejumlah aktivis. Kasus tersebut ikut menyeret Prabowo selaku Danjen Kopassus kala itu. Agum secara terang-terangan mengaku heran dengan manuver SBY itu.

"Tanda tangan semua. Soebagyo HS tanda tangan. Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan," kata Agum dalam diskusi tersebut dilansir dari CNN Indonesia, Senin (11/3). "Yang walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tak punya prinsip itu orang."

DKP telah melakukan penyelidikan terhadap keterlibatan Prabowo dalam kasus pelanggaran HAM yang terjadi. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan, DKP mendapat fakta bahwa Capres 02 tersebut telah melakukan pelanggaran HAM yang cukup berat. "Dari hasil pemeriksaan mendalam ternyata didapat fakta, bukti, bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat," ujar Agum.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru