Film yang dibintangi oleh Dev Patel ini dinilai mirip dengan peristiwa mengerikan yang baru saja terjadi di Selandia Baru.
- Luthfiatun Nisa
- Rabu, 20 Maret 2019 - 15:39 WIB
WowKeren - Insiden penembakan brutal di Masjid kota Christchurch dan Linwood, Selandia Baru, pada 15 Maret lalu memang sukses menggemparkan seluruh dunia. Peristiwa nahas ini setidaknya membuat sekitar 50 orang menjadi korban jiwa.
Buntut dari insiden ini rupanya juga menyebabkan salah satu film thriller Bollywood, "Hotel Mumbai", ditarik dari penayangan di bioskop-bioskop Selandia Baru. Pasalnya, film yang dibintangi oleh Dev Patel ini dinilai mirip dengan peristiwa mengerikan yang baru saja terjadi di Christchurch dan Linwood.
Keputusan untuk menarik film "Hotel Mumbai" dari peredaran Selandia Baru ini diambil oleh Icon Films Distribution. Keputusan ini tak lepas dari keengganan beberapa bioskop memutar filmnya pada akhir pekan lalu. Atas hal ini, pimpinan Icon Films Distribution akhirnya memutuskan menarik "Hotel Mumbai" sampai 28 Maret mendatang.
"Setelah mendengar tentang serangan Jumat lalu, Icon Films Distribution langsung menunda seluruh promosi untuk film ('Hotel Mumbai') di Selandia Baru. Setelah berkonsultasi dengan rekan bioskop lokal, kami memutuskan untuk menghentikan perilisan film sebagai penghormatan atas negara yang sedang berduka," bunyi pernyataan resmi Icon Films Distribution dilansir Aceshowbiz pada Rabu (20/3).
"Hotel Mumbai" sendiri mengusung kisah tentang pembunuhan massal yang dilakukan oleh teroris di Mumbai, India, pada 26 November 2008 silam. Tragedi yang terjadi selama berhari-hari tersebut menewaskan kurang lebih 166 orang. Selain itu, sembilang teroris juga tercatat menjadi korban tambahan dari peristiwa mengerikan tersebut.
Film ini diadaptasi dari kisah nyata penembakan yang terjadi di Taj Mahal Palace Hotel. Dalam peristiwa tersebut, ada sekelompok teroris dari Pakistan yang menembakkan senjata dan mengebom Taj Mahal Palace Hotel secara membabi buta. Rencananya, film ini baru akan dirilis di Amerika Serikat pada 29 Maret mendatang.
(wk/luth)
