Adanya surat edaran untuk mengerahkan 150 ribu massa menghadiri ultah BUMN di GBK dituding dimanfaatkan untuk acara kampanye Jokowi. Namun, acara tersebut kabarnya ditunda.
- Silmi Amalia Fidareni
- Rabu, 10 April 2019 - 13:57 WIB
WowKeren - Perayaan Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sejatinya akan dilangsungkan pada Sabtu (13/4) kabarnya ditunda. Sebelumnya, beredar kabar jika perayaan HUT BUMN yang akan dilangsungkan di Semarang itu akan digeser ke Monas. Namun, acara tersebut akhirnya ditunda.
Keganjilan perayaan HUT BUMN yang dituding dipolitisasi untuk kampanye Joko Widodo ini dimunculkan oleh tim BPN Prabowo Subianto. Pasalnya, terdapat surat edaran yang mengimbau pengerahan 150 ribu karyawan untuk memperingati HUT Kementerian BUMN yang ke-21.
Apakah @KemenBUMN sudah menjadi ormas shg perayaan ulang tahun harus mengumpulkan BUMN dan keluarga BUMN sampai 150.000 orang ? Ini jelas2 abuse of power. Mari selamatkan BUMN cc @RamliRizal @Dahnilanzar pic.twitter.com/T8OfK6kyAF
— Muhammad Said Didu (@saididu) April 8, 2019
Menanggapi isu HUT BUMN dipolitisasi untuk kampanyenya, calon presiden petahana Jokowi akhirnya memberikan tanggapan. Menurut Jokowi, ia sama sekali tak memanfaatkan acara HUT BUMN itu untuk acara kampanyenya.
"Urusan politik, ya politik. Urusan pemerintahan, ya pemerintahan," terang Jokowi di Jawa Timur, pada Rabu (10/4). "BUMN mau ulang tahun di mana itu urusan BUMN. Tidak ada campur aduk antara BUMN dan politik, pemerintah dan politik, tidak ada."
Jokowi menegaskan jika acara kampanyenya di GBK memanglah urusan politik. Namun, ia menampik memerintahkan para pegawai BUMN untuk turut menghadiri acara kampanyenya. "Kampanye terbuka di GBK iti urusan politik. Kalau ulang tahun BUMN, tanyakan ke Menteri BUMN (Rini Soemarno)," pungkas Jokowi.
(wk/silm)