Ketum FPI Sebut Akan Ada Ijtima Ulama Ketiga Bahas Pemilu Curang, Moeldoko: Apa Urusannya?
Nasional

Menurut Moeldoko, wacana tersebut terindikasi bertujuan untuk menciptakan gerakan massa usai pemungutan suara Pemilu 2019 karena persoalan kecurangan selalu diembuskan.

WowKeren - Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Sobri Lubis, mengaku bahwa akan ada Ijtima Ulama ketiga usai Pemilu 2019. Agenda tersebut akan membahas sikap yang ditempuh Ulama dan umat Islam dalam menyikapi kecurangan dalam Pemilu.

"Sekarang ini, mau tidak mau. Ini harga diri rakyat, harga diri bangsa Indonesia. Apa kita mau jadi bangsa yang curang? Yuk mari bersama-sama semua, umat Islam," tutur Sobri di sebuah video dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (24/4). "Insya Allah, sebentar lagi kita akan menggelar Ijtima Ulama ketiga."

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, pun lantas buka suara. Menurut Moeldoko, wacana itu terindikasi bertujuan untuk menciptakan gerakan massa usai pemungutan suara Pemilu 2019.

"Iya bisa ke arah situ (menciptakan gerakan). Karena apa? Persoalan kecurangan itu selalu diembuskan," jelas Moeldoko di kantornya pada Jumat (26/4). "TSM itu ya, terstruktur, sistematis, masih, ada satu lagi luar biasa. Ini menurut saya sebuah upaya yang harus kita hentikan."

Moeldoko juga meminta agar semua pihak tidak langsung menganggap benar persoalan yang belum tuntas. Ia juga menegaskan bahwa dugaan kecurangan Pemilu dapat diselesaikan lewat jalur konstitusional.


"Bukan dengan Ijtima, itu apa urusannya itu," ujar Moeldoko. "Urusan politik kok dicampur adukkan enggak karu-karuan sehingga membingungkan masyarakat."

Meski demikian, Moeldoko tak memberi jawaban tegas saat ditanya apakah Ijtima Ulama ketiga sebaiknya dibatalkan. Ia hanya menyebutkan bahwa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah situasi yang aman dan nyaman.

"Menurut saya dalam suasana yang seperti sekarang ini masyarakat membutuhkan suasana yang nyaman," jelas Moeldoko. "Jangan menciptakan suasana yang menakuti masyarakat."

Di sisi lain, Moeldoko juga mengaku bahwa pemerintah telah bersiap menghadapi kelompok masyarakat yang ingin membuat gerakan usai Pemilu. Ia pun mengingatkan agar tak ada kelompok masyarakat yang menunggangi isu Pemilu.

"Kalau ada cara-cara bagaimana menciptakan sebuah trigger dengan upaya-upaya bisa dengan cara disiapkan dengan baik dan seterusnya," terang Moeldoko. "Untuk itu, kami juga siap menghadapi situasi seperti itu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait