Wacana pemindahan Ibu Kota ke luar Jakarta rupanya mengundang beragam respon masyarakat, termasuk artis sekaligus politisi Eko Patrio. Yuk simak komentar lengkapnya!
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Jumat, 03 Mei 2019 - 12:40 WIB
WowKeren - Belakangan ini, tersiar kabar wacana Presiden Joko Widodo akan memindahkan Ibu Kota negara ke tempat lain di luar Jakarta. Wacana tersebut rupanya mengundang beragam respon masyarakat, termasuk artis sekaligus politisi Eko Patrio.
Ditemui dalam sebuah kesempatan, Eko menilai jika wacana tersebut memang bagus untuk pembangunan negara. Hanya saja, menurutnya pemerintah harus lebih memikirkan ulang dampak kedepannya.
"Nah ini dilihatnya harus secara komperhensif," kata Eko saat ditemui WowKeren di kawasan Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan pada Kamis (2/5). "Kan juga di konstitusi disebutkan bahwa pemerintahan itu ada di ibu kota Jakarta. Nah itu harus juga disesuaikan dulu tuh semuanya."
Eko menambahkan jika pemerintah tidak boleh terlalu buru-buru memutuskan. Apalagi, proses pemindahan itu bukanlah perkara mudah. Selain perlu memeriksa tempat juga butuh dana yang besar.
"Kalau untuk pemerataan pembangunan sih oke. Tapi kan harus dilihat dulu, ada nggak dananya," tutur Eko. "Jangan sampai akhirnya terjadi kita diberikan utang lagi utang lagi akhirnya negara kita tergadaikan."
Eko sendiri sebenarnya setuju dengan wacana pemindahan Ibu Kota ke Indonesia bagian timur. Apalagi, kejadian pemindahan Ibu Kota bukanlah hal yang tabu lagi dan memang sudah banyak negara lain yang melakukannya. Namun, menurutnya, lebih baik pemerintah mengumpulkan dana untuk kepentingan yang lain dulu.
"Saya setuju sih kalau di Indonesia bagian timur. Tapi kalau memang harus pindah ya lihat dulu kondisinya. Misalkan di sana ekonominya baik tapi ternyata di sana ada masalah misalkan kondisi tanah dan lain-lainnya nggak bagus," tutur Eko. "Sebetulnya kan banyak negara lain yang juga pindah Ibu Kota. Tapi menurut saya mending ngumpulin uang dulu deh. Kan untuk pembangunan juga butuh uang banyak. Kalau nggak salah itu butuh dana minimal Rp 500 triliun. Duit dari mana?"
Menutup pembicaraan, Eko meminta sebaiknya pemerintah mengumpulkan dana dulu yang cukup agar nantinya tidak menyusahkan masyarakat. "Untuk wacana sih sudah bagus tapi jangan sampai dadakan karena kasihan masyarakat," pungkas Eko.
(wk/anni)
