Sandy Tumiwa menjalani assessment dalam kasus narkoba yang menjeratnya. Selain itu, Sandy ingin meminta rehabilitasi agar sembuh dari ketergantungan narkoba.
- Eva Ayu Rahmawati
- Senin, 06 Mei 2019 - 14:37 WIB
WowKeren - Sudah lebih dari dua bulan berlalu sejak Sandy Tumiwa ditangkap karena terjerat narkoba. Mantan suami Tessa Kaunang tersebut ditangkap pada 1 Maret lalu di kawasan Jakarta Selatan. Polisi pun menyita barang bukti berupa sabu seberat 0,24 gram saat menangkap Sandy.
Kali ini, Sandy menjalani assessment di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta. Melalui kuasa hukumnya, Sandy menyampaikan pesan bahwa ia sudah sadar tentang bahaya narkoba dan ingin sembuh total dari ketergantungan obat terlarang tersebut.
"Agenda hari ini terkait pelaksanaan assessment. Ini adalah tahapan yang dia lakukan. Terus pesan dia terima kasih atas binaan Polsek yang makin dia sadar akan narkoba ini," ungkap Denny Lubis selaku pengacara Sandy kepada WowKeren pada Senin (6/5). "Kedua dia berkeinginan sembuh."
Lebih lanjut, Denny juga menjelaskan bahwa kondisi Sandy sehat dan berkeinginan kuat untuk sembuh dari narkoba. Selain itu, Denny juga mengungkapkan bahwa Sandy ingin mendapatkan rehabilitasi karena merasa sebagai korban.
"Sehat-sehat (kondisi Sandy). Yang penting keinginan dia sehat kembali kuat sekali. Kita tunggu (proses assessment-nya), hari ini kan dia selesai. Baru nanti beberapa hari hasil kesimpulannya akan disampaikan oleh BNNP, dan itulah yang akan disampaikan ke pengadilan karena dia tidak menghambat proses hukum," jelas Denny. "Keinginan assessment itu selain ingin sembuhnya Sandy, pasal yang dikenakan ke dia itu sebagai korban sehingga berhak untuk mendapatkan rehabilitasi dan sembuh atas persoalan narkotika."
Tak hanya itu, ibunda dan istri Sandy juga turut hadir mendampingi dalam proses assessment tersebut. Ibunda Sandy, Amalia Nurshanty, mengaku merasa sedih lantaran tak bisa melewati Bulan Ramadan bersama putranya. Amalia juga merindukan "kerewelan" Sandy saat sahur maupun berbuka puasa.
"Sedihlah. Pertama kali sahur biasa bareng-bareng. Dan dia biasa paling cerewet, pengin minta ini itu. Sekarang berasa sedih," ungkap Amalia dalam kesempatan yang sama. "Dia kepengin buka puasa bersama mama, sahur juga sama-sama mama, sama-sama keluarga. Ya nanti kapan-kapan kita buka puasa sama dia."
Selanjutnya, istri Sandy, Vivi Paris juga ikut merasa kehilangan dan berharap sang suami tak mengulangi lagi perbuatannya. "Sedih pasti. Merasa kehilangan, apa-apa biasa bersama. Kerja juga bareng-bareng. Pasti sedih. Tersandung (kasus) seperti ini, ya penginnya jangan seperti dulu lagi," pungkas Vivi.
(wk/evaa)
