BPN Buka Suara Soal Pakar Asing Yang Protes Pendapatnya Dikutip Prabowo dalam Sengketa Pilpres
Instagram/dahnil_anzar_simanjuntak
Nasional

Seorang pengamat asal Australian National University melayangkan protes lantaran tim kuasa hukum Prabowo-Sandiaga mengutip pendapatnya untuk gugatan sengketa Pilpres.

WowKeren - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno angkat bicara menanggapi pengamat asing yang protes pendapatnya dikutip Kubu 02 untuk gugatan sengketa Pilpres. Tom Power, seorang kandidat dokter asal Australian National University merasa keberatan karena Prabowo-Sandiaga mengutip artikel penelitiannya tidak dalam konteks yang lengkap.

Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu siapa yang menyampaikan protes tersebut. "Kami belum temukan protes itu dari dan saya nggak tahu siapa yang sampaikan protes itu," kata Dahnil di Jakarta Selatan, Kamis (13/6).

Tim kuasa hukum Prabowo mengutip pendapat Tom untuk menguatkan argumen bahwa pemerintahan Capres 01 Joko Widodo alias Jokowi saat ini cenderung mengarah ke Neo-Orde Baru. Bagi Dahnil, pemakaian pendapat tersebut adalah hal yang wajar.


"Kedua, yang harus dipahami hasil riset beberapa pihak, terutama akademisi Australia, menyatakan ada praktik otoritarianisme, saya pikir sebagai kritik itu wajar," tutur Dahnil. "Karena itu hasil analisa, riset politik Indonesia yang terjadi. Saya pikir kalau kemudian ada kritik dari para akademisi dan kami quote kami rasa wajar saja."

Sebelumnya, Tom mengungkapkan rasa keberatannya karena kubu Prabowo-Sandiaga mengutip pendapatnya dalam konteks yang tidak lengkap. Penelitian tersebut ditulis dan dipublikasikan dalam artikel BIES 2018. "Tapi mereka menggunakan artikel ini dalam konteks yang tidak lengkap," kata Tom dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (13/6).

Selain itu, Tom menegaskan bahwa penelitian yang ditulisnya tidak menunjukkan indikasi adanya kecurangan Pemilu 2019 di Indonesia. Sebab, artikel itu sendiri saja sudah ditulisnya enam bulan sebelum Pilpres digelar. "Kedua, sangat sulit sekali menyimpulkan bahwa tindakan pemerintahan Jokowi yang saya sebutkan bisa diterjemahkan sebagai bukti kecurangan Pemilu yang masif dan terstruktur," tegas Tom.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru