Jokowi Terpilih Kembali, Fadli Zon Sebut Indonesia Dipimpin Salesman
Twitter/fadlizon
Nasional

Fadli menilai pernyataan Prabowo yang menghormati putusan MK menunjukkan sikapnya sebagai negarawan sejati. Ia pun menyayangkan Indonesia yang menolak sosok berkualitas seperti itu sebagai pemimpin.

WowKeren - Kekecewaan pasca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh dalil gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih dirasakan sejumlah pihak. Salah satunya adalah Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Kendati merasa kecewa, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku menghormati putusan yang disampaikan oleh Ketua MK Anwar Usman dalam sidang putusan pada Kamis (27/6) lalu. Ia pun turut memuji pernyataan Prabowo yang disebutnya negarawan karena juga menghormati sepenuhnya putusan MK.

"Selanjutnya Pak Prabowo juga mengimbau agar para pendukungnya tetap bersemangat dalam berjuang untuk Indonesia. Kita ingin mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur," ujar Fadli dalam keterangannya, Jumat (28/6). "Kita ingin mewujudkan Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka. Merdeka secara politik, merdeka secara ekonomi, dan merdeka secara budaya."

Dalam kesempatan itu Fadli pun menyinggung soal kekayaan Indonesia yang menurutnya tak dinikmati sepenuhnya oleh rakyat. Ia pun berjanji akan tetap memperjuangkan hak rakyat sekalipun tidak berada di dalam pemerintahan.


"Kita ingin kekayaan Indonesia dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin menghentikan mengalirnya kekayaan Indonesia lari ke luar negeri," imbuhnya, dikutip dari laman Detik News, Sabtu (29/6). "Semua itu harus tetap diperjuangkan meskipun tidak berada di dalam pemerintahan."

Fadli pun menyebut pernyataan Prabowo yang menghormati putusan MK merupakan pernyataan seorang negarawan. Kekalahan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pun disebutnya sebagai kerugian besar. Sebab, menurutnya, kekalahan Prabowo berarti membuat Indonesia kehilangan kesempatan dipimpin seorang negarawan.

"Saya kira itu adalah pernyataan seorang negarawan," pungkas Fadli. "Sayangnya bangsa ini telah kehilangan kesempatan dipimpin oleh seorang berkualitas negarawan, bukan 'salesman', amatiran, atau politikus yang sering bicara ngawur atau mengancam-ancam anak bangsanya sendiri."

Sementara itu untuk posisi Gerindra ke depannya, Fadli menyebut mereka ingin memastikan parlemen tetap berfungsi dan ada kontrol terhadap pemerintahan. Secara tersirat Fadli menyebut Gerindra akan berada di pihak oposisi. Hal ini sejalan dengan beberapa tokoh Gerindra dan elite-elite Koalisi Indonesia Adil Makmur yang tetap ingin menjadi oposisi terhadap pemerintahan Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait