Pihak Galih langsung membantah hal itu. Salah satu kuasa hukum Galih, Acong Latif, mengatakan jika kliennya tidak memiliki motif apapun saat membuat vlog tersebut.
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Senin, 08 Juli 2019 - 19:24 WIB
WowKeren - Galih Ginanjar hingga kini masih mengikuti proses hukum atas laporan Fairuz A. Rafiq terkait vlog "Ikan Asin". Ia ditemani Barbie Kumalasari dan pengacaranya memberikan penjelasan terkait motifnya yang disebut sengaja mempermalukan sang mantan istri.
Pihak Galih langsung membantah hal itu. Salah satu kuasa hukum Galih, Acong Latif, mengatakan jika kliennya tidak memiliki motif apapun saat membuat vlog tersebut.
"Saya sedikit menjelaskan, kalau persoalan motif itu sebetulnya berbalik kepada penyidik," kata Acong saat ditemui WowKeren di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (8/7). "Namun satu hal yang pasti, saya percaya dan yakin bahwa klien kami Galih Ginanjar tidak ada motif apapun. Itu kan sebuah perumpamaan analogian, kiasan gitu loh."
Acong menambahkan jika Galih tidak pernah menyinggung organ intim Fairuz dalam vlog tersebut. Ia juga menegaskan jika kliennya tidak ada niatan untuk sengaja menyerang, apalagi mempermalukan.
"Dan klien kami tidak pernah mengutarakan, simak di film itu menyebutkan organ intim, tidak ada. Klien kami pun tidak mau gitu. Istilahnya gitu aja," kata Acong. "Jadi bicara motif itu tidak ada klien kami untuk menyerang terhadap sesuatu itu tidak ada."
Sementara itu, Galih tak banyak berkomentar. Yang jelas, ia mengaku menyesal karena video "Ikan Asin" itu beredar dan menjadi viral.
"Kalau saya sih nggak mau nanggapin itu dulu ya. Kalau untuk masalah hukum ataupun masalah BAP kemarin saya serahkan semua sama kuasa hukum saya aja gitu ya," tutur Galih. "Pokoknya menyesal, menyesal sih menyesal karena video itu beredar gitu aja."
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sudah mengungkap motif Galih membuat vlog tersebut. "Motifnya apa? Motifnya ingin mempermalukan mantan istrinya (Fairuz), intinya itu ya untuk mempermalukan di sana," ujar Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (8/7).
(wk/anni)
