Jadi Prioritas di Periode 2, Jokowi Minta Rakyat Tak Alergi Dengan Investasi
Instagram/jokowi
Nasional

Dalam pidato bertajuk 'Visi Indonesia' yang digelar pada Minggu (14/7) kemarin, Jokowi menyebut reformasi birokrasi dan investasi menjadi perhatian bagi pemerintahannya lima tahun ke depan.

WowKeren - Usaha Presiden Joko Widodo dalam mengampanyekan program-program strategisnya di pemerintahan lima tahun mendatang semakin gencar. Setelah berpidato dalam sebuah acara bertajuk "Visi Indonesia" di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7), kali ini Jokowi kembali menggaungkan programnya di Twitter.

Melalui akun Twitter resminya, @jokowi, mantan Wali Kota Solo ini mengimbau masyarakat untuk tidak alergi terhadap investasi yang menjadi prioritas pemerintahannya. Sebab menurutnya investasi merupakan salah satu jalan untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Jangan alergi terhadap investasi karena inilah yang membuat lapangan pekerjaan terbuka lebar," cuit Jokowi. "Segala penghambat investasi harus dipangkas: baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Saya akan awasi secara langsung, dan bertindak tegas apabila diperlukan."

Cuitan ini pun langsung ditanggapi oleh warganet. Warganet mengaku menyetujui pernyataan tersebut, namun mereka berharap pemerintah bisa lebih mendahulukan investor-investor lokal.

"Galakkan investasi lokal dengan kebijakan2 keperpihakan yang konsisten disemua lini dan tingkat pemerintahan," tulis @herry_zudia***. "Dari masalah modal, perizinan hingga perpajakan."


"Mari majukan investor lokal. Batasi investor asing. Jangan sampai kita jadi tamu di negara sendiri," kata @MG***. "Investasi itu yg di tawari anak bangsa dulu, bukan anak tetangga. Masih banyak pengusaha kalau sama porsinya dengan yg di berikan buat investor asing," imbuh @HaRoCaf***.

Jadi Prioritas di Periode 2, Jokowi Minta Rakyat Tak Alergi Dengan Investasi

Twitter

Tak hanya soal investasi, dalam cuitannya Jokowi juga menyoroti soal reformasi birokrasi. Ia menilai birokrasi di Indonesia harus lebih cepat dan efisien. Ia juga meminta rakyat untuk tidak terjebak dalam pola pikir lama yang minim inovasi.

"Reformasi birokrasi itu penting agar lembaga-lembaga kita semakin sederhana dan lincah, makin sigap melayani, dan cepat memberikan izin," ujarnya. "Lembaga yang tidak efisien, tidak efektif, kita pangkas. Bahkan, kalau tidak bermanfaat dan bermasalah, lebih baik dibubarkan saja."

"Jangan lagi memakai pola pikir lama yang bekerja secara linier, yang hanya berupa rutinitas, monoton," imbuhnya. "Kita harus berubah, membangun nilai-nilai baru dalam bekerja yang menuntut kecepatan beradaptasi dengan perkembangan zaman."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru