Amien Rais Sindir Eks Koalisi Prabowo Yang Minta Jatah Kursi ke Jokowi
Nasional

Mantan Ketua MPR RI ini menilai sikap plinplan sejumlah politikus eks pendukung Prabowo sebagai aib. Ia pun meminta Parpol dari koalisi 02 tetap menjadi oposisi pemerintahan Jokowi.

WowKeren - Setelah cukup lama tak ada kabar, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya angkat bicara soal kondisi politik terkini. Selain mengomentari soal rekonsiliasi Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang akhirnya terjadi pada akhir pekan lalu, Amien juga menyoroti fenomena merapatnya sejumlah tokoh yang semula koalisi 02 ke kubu 01.

Ia mengaku tergelitik dengan sikap plinplan tokoh-tokoh politik tersebut. Sebab, menurutnya, sejumlah tokoh yang semula oposisi justru terang-terangan meminta jatah kursi di kabinet kendati tak pernah mendapatkan tawaran dari Jokowi.

"Yang lucu, enggak ditawari Pak Jokowi, tapi ada yang minta-minta," kata Amien saat ditemui di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7). "Itu kan aib. Jadi GR."

Amien menegaskan, seharusnya seorang politikus berlaku konsisten. Apabila selama tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) lalu sering melontarkan kritik kepada pemerintah, maka seharusnya tetap menjadi oposisi sekalipun pesta demokrasi sudah usai dan menjadi pihak yang kalah.

Prinsip tersebut, ungkap Amien, tak hanya wajib bagi politikus tetapi juga partai-partai politik. Menurutnya kritik yang disampaikan di masa kampanye bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam menilai kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan mendatang.


Terkait dengan hal tersebut, Amien pun menegaskan soal pentingnya keberadaan partai oposisi dalam negara demokrasi. Amien khawatir parlemen hanya akan menyetujui semua kebijakan pemerintah tanpa evaluasi yang berarti.

"Kalau demokrasi tanpa oposisi itu demokrasi bohong-bohongan. Jadi demokrasi bodong," tuturnya, dilansir dari Kompas, Selasa (16/7). "Wong demokrasi kok nggak ada oposisi gitu."

"Apa gunanya dulu bertanding ada dua pasangan Capres-Cawapres, ujung-ujungnya lantas bagi-bagi," imbuhnya. "Padahal maksudnya supaya ada alternatif, ada perspektif lain yang dikerjakan petahana itu."

Sebelumnya Amien juga sudah menyoroti hal yang sama. Ia menilai bergabungnya Parpol yang semula mengusung Prabowo ke kubu Jokowi sebagai pertanda matinya lonceng demokrasi.

"Kalau pada bergabung, nanti tak ada lagi yang mengawasi, nanti suara DPR sama dengan suara eksekutif," ungkap Amien, Sabtu (13/7). "Itu pertanda lonceng kematian demokrasi, di mana-mana seperti itu. Kalau parlemen sudah menyuarakan atau jadi jubirnya atau sudah dikooptasi oleh eksekutif, maka demokrasi itu mengalami musibah yang paling berat dan tidak bisa bangkit kembali."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru