Disebut Bangkrut Hingga Harus Berutang, Kementerian BUMN Klaim Kinerja PT Pos Indonesia Sehat
Nasional

Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, menyebut PT Pos Indonesia tengah melakukan transformasi yang meliputi seluruh aspek.

WowKeren - Baru-baru ini, PT Pos Indonesia disebut tengah menuju kebangkrutan. PT Pos disebut-sebut nyaris bangkrut hingga harus meminjam sejumlah dana untuk membayar tunggakan gaji karyawan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun buka suara. Kementerian BUMN memastikan bahwa PT Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bekerja dengan baik dan sehat hingga saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno. PT Pos Indonesia disebutnya tengah melakukan transformasi yang meliputi seluruh aspek. Hal ini termasuk aspek bisnis, anak usaha, sumber daya manusia (SDM), hingga keuangan.

"Kami memastikan bahwa Pos Indonesia masih terus berkarya, hak-hak karyawan dipenuhi," jelas Fajar dalam keterangan tertulis dilansir CNN Indonesia pada Selasa (23/7). "Pos Indonesia adalah perusahaan yang sehat dan melakukan transformasi untuk menjadi BUMN yang lebih kuat dan terus melayani masyarakat hingga ke seluruh pelosok Tanah Air."


Selain itu, Fajar juga mengklaim bahwa Kementerian BUMN terus mendorong upaya-upaya yang dilakukan PT Pos Indonesia, salah satunya adalah mengikuti perubahan lingkungan usaha yang dinamis. Kementerian juga disebut tetap mengawasi perkembangan PT Pos Indonesia dengan seksama agar perusahaan pelat merah tersebut tetap berkarya dan menjalankan fungsinya.

Sebelumnya, PT Pos Indonesia sendiri sudah buka suara terhadap tuduhan bangkrut yang santer di media sosial. Direktur Keuangan PT Pos Indonesia, Eddi Santosa, membantah dan bahkan menyebut bahwa tidak ada dalam sejarah dunia dimana perusahaan pos milik negara ditutup meski dalam situasi yang sulit sekalipun.

"Tidak benar sama sekali (bangkrut)," kata Eddi dilansir dari detikFinance, Senin (22/7). "Dalam sejarah postal dunia, tidak ada satu pun Pos yang ditutup, sekalipun situasinya sulit."

Meski demikian, Eddi tidak menampik tentang adanya pinjaman. Namun, pinjaman tersebut ditegaskannya sebagai modal bisnis yang sudah wajar terjadi.

"Kalau pinjam uang buat bayar gaji, enggak akan ada yang kasih pinjam. Pinjaman itu untuk modal kerja, hal yang sangat wajar dalam bisnis," tegas Eddi. "Membayar gaji termasuk dalam biaya operasi. Tapi bukan berarti pinjam uang untuk bayar gaji."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait