Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait impor bawang putih perlu dibenahi agar tidak merugikan para petani lokal.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 09 Agustus 2019 - 13:36 WIB
WowKeren - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ikut menanggapi ramainya persoalan mengenai impor bawang putih. Ia mengatakan bahwa banyaknya persoalan dalam aktivitas impor sejumlah komoditas disebabkan karena adanya aktivitas perburuan rente.
Untuk itu, ia berharap agar persoalan ini segera dibenahi. "Impor banyak masalah. Dalam setiap impor sering kali terjadi perburuan rente, terkait dengan harga yang memang disparitasnya cukup tinggi, ini yang disayangkan," kata Fadli di Jakarta, Kamis (8/8).
Menurut Fadli, impor komoditas bawang juga sebenarnya juga merugikan para petani bawang di sejumlah daerah. Terlebih lagi jika impor dilakukan bertepatan dengan saat-saat panen. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah membenahi kebijakan aktivitas impor, tak hanya bawang putih namun juga komoditas-komoditas lainnya. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan bahwa suap terhadap anggota Komisi VI DPR RI terkait dengan impor bawang putih dilakukan dengan menggunakan fasilitas money changer. Dari Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan di Jakarta, KPK berhasil mengamankan bukti transfer sekitar Rp 2 miliar dan uang dalam bentuk dolar AS.
"Jadi, ada transfer yang menggunakan fasilitas money changer," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (8/8). "Yang kami indikasikan itu ditujukan untuk salah satu anggota DPR RI di Komisi VI terkait dengan impor bawang putih."
Satu orang yang terkena OTT terakhir adalah anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Nyoman Dhamantra. Terkait hal ini, pihak PDIP akan memberikan sanksi tegas. Para kader yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi akan langsung dipecat dari keanggotaan.
Tak hanya kebijakan impor bawang putih, kebijakan pemerintah terkait impor semen pun juga ramai dipersoalkan. Kebijakan impor semen yang dikeluarkan pemerintah juga dianggap justru akan membunuh para produsen dalam negeri.
(wk/zodi)
