Visioner dan Futuristis, Walkot Surabaya Risma Siapkan Lanud di Tengah Jalan Raya
Nasional

Rencananya landasan udara ini akan terletak di tepi Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) dan direncanakan selesai dibangun pada 2020 mendatang. Infrastruktur inovatif ini Risma adaptasi dari Singapura.

WowKeren - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selama ini dikenal sebagai kepala daerah dengan segudang inovasi. Kali ini Risma kembali menjadi sorotan dengan rencananya membangun landasan udara di tengah jalan raya.

Direncanakan untuk jadi pada 2020 mendatang, infrastruktur ini akan menjadi landasan udara pertama yang berada di tepi Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB). Risma sendiri mengaku landasan udara ini terinspirasi dari infrastruktur serupa di Singapura.

Informasi ini lantas dibenarkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi. Eri memastikan rencana ini akan direalisasi secepatnya. Bahkan ditegaskan tahun 2020 harus sudah selesai.

"Ini seperti Bu Wali sampaikan tadi, tahun 2020 harus sudah selesai semua," kata Eri, Sabtu (10/8). "JLLB, termasuk landasan udara, harus jadi itu."

Menurut Eri, landasan udara ini digunakan untuk pesawat yang ingin mendarat darurat. Tempatnya berada di tepi JLLB dan bisa dibuka tutup.


"Jadi pada waktu nanti ada yang mau mendarat, nanti posisinya akan dibuka. (Sedangkan) jalannya ditutup, difungsikan sebagai landasan," tuturnya, dikutip dari laman Tribun Jatim, Senin (12/8). "Tapi kalau nggak dipakai sebagai landasan darurat, ya dibiarkan jalannya."

Dikonfirmasi secara terpisah, Risma membandingkan proyeknya ini dengan highway normal. Bila jalur highway biasanya dilengkapi dengan jalur hijau untuk memisahkan lajur kendaraan berkecepatan tinggi dan sedang, maka untuk JLLB ini jalur hijaunya berada di tepi. Nantinya, jalur hijau inilah yang akan digunakan sebagai landasan udara darurat.

"Jalur hijaunya nanti seperti pot begitu, jadi sewaktu-waktu misalkan ada pesawat butuh pendaratan darurat, itu ditarik saja. Ada rodanya," jelasnya. "Itu ada di Singapura, dekat bandara Singapura."

Setidaknya ada tiga rencana untuk landasan udara ini. Yakni sebagai landasan darurat, penghubung dengan sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT), dan cadangan apabila Bandara Juanda overload.

Terkait dengan urgensi Surabaya atas landasan udara darurat, Risma menyebut proyeknya ini sebagai persiapan saja. Pasalnya, ia mengaku khawatir akan Bandara Juanda yang seiring berjalannya waktu semakin tinggi load-nya. Sehingga, menurutnya, perlu dipersiapkan landasan alternatif.

"Ya disiapin kan nggak apa-apa. Nggak dipakai juga nggak apa-apa. Tapi semakin lama, semakin tinggi kan load-nya Bandara Juanda, jadi kan nggak bisa (dibiarkan)," paparnya. "Setiap kebijakan, itu harus ada redundant-nya, penggantinya, cadangannya. Kalau meleset di sini, alternatifnya ini."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait