BNPT Sebut Penyerang Polsek Wonokromo Hanya Uji Coba
Nasional

BNPT menyatakan penyerang Mapolsek Wonokromo, Surabaya merupakan terduga teroris lone wolf alias bergerak sendiri. Polisi pun memastikan pelaku mempelajari semua dari media sosial.

WowKeren - Diketahui Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur baru saja diserang oleh seorang pria berinisial IM alias Ali (30). Berbekal senjata tajam berupa celurit dan golok, seorang polisi harus menderita luka parah di sejumlah bagian tubuhnya.

Belakangan terungkap aksi tersebut dilatarbelakangi motif radikalisme. IM diduga berafiliasi dengan jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD), komunitas yang bertanggung jawab atas serangan bom di tiga gereja Surabaya pada Mei 2018.

Menanggapi adanya dugaan aksi teror di balik penyerangan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun angkat bicara. Staf Khusus Kedeputian I Bidang Deradikalisasi dan Pencegahan BNPT, Suaib Thahir, memastikan penyerangan yang dilakukan bersifat tunggal atau lone wolf.

"Dia belajar sendiri, senang mempelajari sendiri, akhirnya terpapar dan melakukan," jelasnya dalam diskusi dan peluncuran buku bertajuk "Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan", di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8). "Melakukan tindakan terorisme secara individu."

Menurutnya, pelaku teror yang bersifat lone wolf ini bukanlah lawan yang sulit ditaklukkan. Namun, biasanya, teroris semacam ini turun ke jalan hanya untuk ajang uji coba.


"Ini biasanya sebenarnya tingkat kekuatannya sangat sederhana," tuturnya, dilansir dari Merdeka, Rabu (21/8). "Akhirnya saat melakukan semacam uji coba, kita perhatian di jalan ya kaya ragu-ragu kan."

Sebelumnya, hal senada pun diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, IM diduga menyerang polisi sebagai bentuk pengamalan ajaran tertentu. Diduga pelaku mempelajari hal tersebut dari sosial media.

"Sementara ini, itu mengaplikasikan apa yang dipelajari di Medsos dengan mengamaliahkannya," ujar Barung di Mapolda Jatim, Senin (19/8). "Itu nanti porsi Densus 88 ya. Kuat dugaan ke arah sana."

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menyatakan polisi yang menjadi korban dalam peristiwa penyerangan sudah berangsur pulih. Ipda Agus Sumartono, korban penyerangan tersebut, sudah dipindahkan dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang inap biasa.

"Kondisi Ipda Agus dalam keadaan sehat. Pasca kejadian langsung ditangani dokter terbaik dari Polri, langsung dipindahkan ke RS Bhayangkara," jelasnya usai mengunjungi Agus. "Sekarang masa pemulihan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait