Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang meminta agar masyarakat papua bersabar terkait kerusuhan sebagai bentuk ketidakseriusan.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 24 Agustus 2019 - 08:48 WIB
WowKeren - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pemerintah kurang serius dalam menangani akar permasalahan kerusuhan yang terjadi di Papua. Fadli mengkritik pernyataan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi yang meminta warga Papua bersabar dan saling memaafkan.
Terkait hal ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan tanggapan. Ia mempertanyakan indikator Fadli hingga menyebut presiden tak serius menangani masalah Papua. Sebab menurut Moeldoko, persoalan yang ditangani Jokowi terkait kerusuhan Papua adalah persoalan holistik.
"Indikatornya itu apa," tegas Moeldoko di Istana Negara, Jumat (23/8) malam. "Pak Jokowi menangani kerusuhan di Papua itu bukan by case ini kan case, tapi yang ditangani pak Jokowi dalam konteks Papua adalah persoalan yang holistik."
Oleh sebab itu, ia meminta agar Fadli tak hanya melihatnya dari satu indikator saja. Sebab, masih ada banyak indikator lainnya yang bisa menunjukkan keberhasilan kemajuan di Papua secara keseluruhan. Inilah yang juga harus diperhatikan.
"Jadi dia jangan melihatnya satu indikator," lanjut Moeldoko. "Lihat indikator -indikator keberhasilan kemajuan di Papua secara keseluruhan kan begitu."
Sebelumnya, Fadli menilai bahwa pernyataan Jokowi yang meminta agar masyarakat Papua bersabar adalah pernyataan yang komprehensif. Menurutnya, pernyataan semacam itu tak menunjukkan keseriusan pemerintah.
"Saya justru tidak terlalu melihat pernyataan Presiden kemarin itu tidak terlalu serius," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8). "Ya maaf-maafkan saja sudah seperti pernyataan Lebaran. Pernyataan itu tidak komprehensif."
Seperti diketahui, telah terjadi kerusuhan di Papua yang merupakan buntut dari insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Kerusuhan terjadi di sejumlah tempat seperti Manokwari, Fakfak, Sorong, dan Timika terhitung mulai Senin (19/8) hingga Rabu (21/8).
Tak berhenti sampai disitu, kerusuhan juga pecah di Jayapura. Meski demikian, Jokowi memastikan bahwa situasi di Papua saat ini sudah kondusif.
(wk/zodi)
