Kapolda Jabar Nonaktifkan Polwan Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua
Nasional

Kapolda Jawa Barat memutuskan untuk menonaktifkan Polwan yang memberi miras ke Mahasiswa Papua yang tengah berdemo di Bandung. Namun, hingga saat ini masih belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Polwan yang dinonaktifkan tersebut.

WowKeren - Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi mengaku telah menonaktifkan polisi wanita (Polwan) yang diduga memberi minuman keras (miras) kepada mahasiswa Papua yang bernama Komisaris Sarce Christiati.

Rudi menyebutkan bahwa pihaknya telah menonaktifkan Sarce Christiati dari jabatannya sebagai Kapolsek Sukajadi. Dan akan mencari penggantinya untuk mengisi jabatan tersebut.

"Itu sudah kita ambil langkah menonaktifkan dari hasil pemeriksaan itu. Kita sepakat, saya putuskan bahwa yang bersangkutan kita nonaktifkan dari jabatannya," kata Rudy di Mapolrestabes Bandung, Jumat (23/8).

Sayangnya, hingga saat ini Rudi masih belum mau membeberkan tindakan apa yang dilakukan kepada Sarce. Ia juga masih belum mau untuk memberitahukan siapa nama pengganti Sarce nantinya yang akan menjadi Kapolsek Sujadi.

Kapolda Jawa Barat itu hanya menyampaikan permohonan maafnya atas insiden pengiriman miras yang telah dilakukan oleh Kompol Sarce kepada mahasiswa Papua yang ada di kota Bandung. "Saya mohon maaf ke mahasiswa Papua atas kejadian yang diduga anggota saya mengirim minuman ke rekan-rekan," ujarnya.


Diketahui sebelumnya, bahwa Kompol Sarce Christiati diduga mengirimkan dua dus miras ke Asrama Papua yang ada di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (22/8). Sementara mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut tengah berunjuk ras di depan Gedung Sate.

Untuk kronologi pemberian miras tersebut, Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Papua Bandung Abraham Kossay menjelaskan jika Minuman bermerek Topi Koboi itu dikirim pada Kamis (22/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Iya benar, itu memang polisi kirim jam 1 siang antar ke asrama, ada 2 kardus. Di asrama ada kawan kami yang sedang masak," kata Abraham dilansir CNNIndonesia, Jumat (24/8).

Abraham juga menambahkan jika Polwan yang mengantar dua dus miras tersebut menitipkan pesan bahwa penerima miras dilarang memberi tahu kepada siapapun terkait pihak yang mengirim miras tersebut. "Ketika mengantar, 'Ini buat adik-adik setelah pulang aksi kalian minum buat malam istirahat. Tidak boleh kasih tahu siapa-siapa kalau ini dari Ibu'," kata Abraham menirukan ucapan Christiati.

Kemudian, kardus itu dibawa ke lokasi demo di Gedung Sate. Aliansi Mahasiswa Papua menolak pemberian miras tersebut dan mengembalikannya ke aparat kepolisian. Alasan para Mahasiswa Papua yang demo menolak miras tersebut dikarenakan mereka gerah karena selalu diidentikan dengan pemabuk.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait