Bikin Jokowi Kesal, Ini Alasan Investor Lebih Pilih Malaysia dan Vietnam Ketimbang RI
Nasional

33 perusahaan Tiongkok memilih untuk berelokasi ke Vietnam, Malaysia, Thailand, hingga Kamboja. Relokasi perusahaan ini merupakan buntut dari perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS).

WowKeren - Presiden Joko Widodo dibuat kesal dengan Indonesia yang belum optimal dalam menjaring investasi. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyoroti 33 perusahaan Tiongkok yang merelokasi kegiatan operasionalnya ke sejumlah negara di Asia Tenggara, namun tak satu pun masuk ke Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut justru lebih memilih Vietnam, Malaysia, Thailand, hingga Kamboja. Diketahui, relokasi perusahaan ini merupakan buntut dari perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS).

Ketua Komite bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia, Juan Gondokusumo, lantas mengakui bahwa negara-negara tersebut memang memiliki keunggulan dibanding Indonesia. Oleh sebab itu, pengusaha Tiongkok mau berinvestasi atau merelokasi perusahaannya di sana.

"Ini lebih keamanan dan stabilitas yang diterapkan di situ," jelas Juan dilansir CNBC Indonesia pada Kamis (5/9). "Lebih merasa nyaman bagi investor."

Menurut Juan, kondisi aman bisa dilihat dari ada atau tidaknya demonstrasi para pekerja di sana. Sementara di Indonesia, kaum buruh kerap menggelar aksi unjuk rasa, terutama soal kenaikan upah, setiap menjelang akhir tahun.


"Di situ enggak mungkin ada demonstrasi. Jadi itu stabil," terang Juan. "Lalu produktivitas mereka lebih tinggi dari kita."

Tak hanya itu, Juan juga menilai bahwa persoalan tenaga kerja yang kerap menuntut upah tak diimbangi oleh peningkatan produktivitas. Selain itu ada pula kemudahan perizinan. Sehingga hal-hal tersebut menjadi kunci keberhasilan Vietnam dan Kamboja dalam menarik investor.

"Kenapa kok lebih menarik Vietnam dan Kamboja, terutama dua ini, karena mereka berlomba lomba agar orang (investor) masuk dan membuat suasana investasi itu nyaman bagi investor," pungkas Juan. "Ada tax, macam macam (kelonggaran) dibuat sedemikian rupa agar mereka (investor) nyaman."

Sebelumnya, Jokowi menjelaskan bahwa dari 33 perusahaan tersebut, 23 di antaranya merelokasi pabrik mereka ke Vietnam. Sedangkan sepuluh sisanya tersebar di Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Ia pun menilai bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh masalah internal Indonesia.

"Tolong ini digarisbawahi, hati-hati berarti kita memiliki persoalan yang harus kita selesaikan," kata Jokowi, Rabu (4/9). "Dan setelah dilihat lebih detail kalau mau pindah ke Vietnam itu hanya butuh waktu 2 bulan rampung semuanya, kita bisa bertahun-tahun."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru