Lumpur Berbau Gas Mendadak Menyembur di Pekarangan Rumah Surabaya
Nasional

Peristiwa ini terjadi di daerah Kutisari, Surabaya, Jawa Timur pada Senin (23/9). Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib terkait kejadian ini.

WowKeren - Warga Kutisari, Surabaya, Jawa Timur dibuat heboh pada Senin (23/9). Pasalnya secara mendadak semburan lumpur beraroma gas muncul di sebuah rumah di wilayah tersebut.

Lebih spesifik, peristiwa ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Kutisari Indah Utara III Nomor 19, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Trenggilis Mejoyo. Salah satu saksi mata, Waskita, mengatakan semburan gas beserta lumpur pertama kali diketahui sekitar pukul 13.00 WIB. Padahal menurutnya tak pernah ada aktivitas penggalian tanah di lokasi menyemburnya lumpur tersebut.

"Tidak ada kegiatan menggali, tidak ada," ujar Waskita kepada awak media di lokasi, Senin (23/9). "Diketahui sekitar pukul 13.00 WIB, itu langsung muncul ada semburan kecil."

Menurutnya, rumah yang menjadi lokasi kejadian merupakan rumah dinas pimpinan perusahaan produksi karpet PT Classic Prima Carpet. Rumah tersebut ditempati oleh pasangan suami istri Lisawati dan Setiawan sejak 1997 silam.

"(Rumah ini ditempati) pimpinan kami, Ibu Lisawati," kata Waskita yang juga menjabat sebagai HRD PT Classic Prima Carpet. "Saya tadi dari kantor dipanggil oleh pimpinan untuk datang ke sini."


Dilansir dari Detik News, titik pusat semburan berada di pekarangan depan teras rumah. Semburan tersebut terus meletup dengan letupan paling tinggi mencapai 20 cm. Lumpur yang dikeluarkan terlihat berwarna cokelat mengilap.

Jika dipegang, lumpur tersebut terasa pekat di tangan. Lumpur itu terlihat meluber ke segala arah. Selain itu lumpur yang dikeluarkan juga berbau gas.

Waskita mengaku mencoba menghambat lumpur yang meluber dengan menggunakan karung plastik. Namun begitu disumbat, lumpur mengalir ke sisi lain.

"Saya mencoba hambat, saya tutup dengan plastik atau glangsing," tutur Waskita. "Ternyata bisa tersumbat, tetapi di akan pindah ke titik yang lain. Saya tutup lagi, pindah ke yang lain."

Merasa tidak mampu menghentikan semburan lumpur tersebut, Waskita akhirnya melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. Otoritas lantas menumpuk area semburan dengan batu paving yang dibuat kotak untuk melokalisir lumpur. Lumpur yang tertahan di "kolam" tersebut diambil dan dimasukkan karung.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait