Usai 'Danur 3: Sunyaruri', Risa Saraswati siap menggarap cerita film 'Rasuk 2'. Disutradarai Rizal Mantovani, 'Rasuk 2' memiliki cerita baru yang lebih menarik.
- Diah Candra Trisanti
- Rabu, 25 September 2019 - 23:10 WIB
WowKeren - "Danur 3: Sunyaruri" segera tayang pada Kamis, 26 September 2019. Dibintangi Prilly Latuconsina dan Rizky Nazar, "Danur 3" sudah dinanti pecinta film Tanah Air.
Kabarnya, "Danur 3" akan menjadi film terakhir Risa Saraswati. Tentu saja fans langsung dibuat bersedih. Namun tenang saja, Risa rupanya sudah menyiapkan kejutan lain.
Menyusul "Danur 3", Risa telah menyiapkan karya terbarunya. Tidak lain adalah sekuel dari film tahun lalu, yaitu "Rasuk 2".
Untuk film "Rasuk 2", Risa tidak tanggung-tanggung. Ia juga akan mengembangkan cerita berdasarkan pengalaman mistis yang dialaminya sendiri.
Film "Rasuk 2" disebut-sebut akan memiliki cerita baru yang lebih menarik. Rizal Mantovani terpilih sebagai sutradara film tersebut.
"'Rasuk 2' akan jauh lebih seru. Ceritanya baru namun tetap mengikuti garis besar cerita novel Rasuk," ujar Rizal dalam pers release yang diterima WowKeren. "Penggemar film yang pertama tentu akan menyukai cerita ini. Sedangkan yang sebelumnya belum nonton tidak ada masalah karena kisahnya baru dan mudah diikuti."
Sebagai sutradara, Rizal Mantovani bakal memimpin produksi. Produser Dee Company Dheeraj Kalwani optimis jika kolaborasi Risa dan Rizal akan menghasilkan karya yang apik.
"Rizal dikenal sebagai sutradara horor yang paham apa yang dimau penonton," terangnya. "Saya rasa duet Risa dan Rizal ini akan memberikan karya apik untuk penonton."
Sayangnya, hingga saat ini pemain "Rasuk 2" masih belum dirilis. Yang pasti, Shandy Aulia yang sebelumnya membintangi film pertama tidak bisa bergabung dalam produksi "Rasuk 2".
Bukan tanpa alasan Shandy terpaksa absen. Ia kini diketahui tengah hamil hingga tidak memungkinkan ikut syuting.
Sementara itu, film pertama "Rasuk" menceritakan tentang Langgir Janaka (Shandy Aulia) yang ditinggal pergi sang ayah. Merasa kesepian, Langgir merasa Tuhan tidak adil. Hingga akhirnya ia mengembara ke Gunung Rinjani.
(wk/diah)