5 Tahun Jadi Menteri Jokowi, Apa Saja Pencapaian Susi Pudjiastuti?
Nasional

Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memang kerap menjadi sorotan karena kenyentrikannya. Namun, selama menjabat Susi memiliki banyak pencapaian hingga mendapat penghargaan internasional. Kira-kira apa saja pencapaiannya?

WowKeren - Masa jabatan menteri Presiden Joko Widodo akan segera berakhir. Salah satunya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi telah menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi sejak 5 tahun yang lalu.

Masuknya Susi ke dalam kabinet menteri sendiri telah diawali oleh sejumlah kontroversi yang menjadi perbincangan publik. Mulai dari penampilannya yang eksentrik hingga aksinya yang menenggelamkan kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia.

Meski memiliki banyak kontroversi, namun tak sedikit pula yang memuji dan mengelu-elukan menteri unik yang satu ini. Ia bahkan mendapatkan penghargaan di dunia internasional.

Mari kita lihat pencapaian apa saja yang sudah didapatkan oleh Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan berdasarkan 3 misinya yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Pertama, soal kedaulatan Susi berhasil membebaskan perairan Indonesia dari semua maling ikan.

Berbekal Peraturan Presiden Nomor 44 tahun 2016, Susi menutup pintu rapat-rapat untuk asing bisa menangkap ikan di perairan Indonesia. Ia juga menenggelamkan semua kapal yang ketahuan melakukan illegal fishing.

Dengan kebijakan itu para pencuri ikan diharapkan jera dan tidak mengulang perbuatannya. Selama 5 tahun menjabat, menteri Susi telah tercatat menenggelamkan lebih dari 500 kapal.


Dengan rincian bulan Oktober 2014 hingga 22 Agustus 2018, tercatat 488 kapal yang telah ditenggelamkan. Sedangkan pada tahun 2019, sudah ada 19 kapal perikanan asing lainya yang ditenggelamkan.

Kedua, soal keberlanjutan Susi melarang nelayan menggunakan cantrang untuk menangkap ikan karena dapat merusak ekosistem laut. Untuk kapal di bawah 10 GT (gross tonase), pemerintah akan membantu nelayan untuk mendapatkan alat tangkap yang baru.

Sedangkan kapal di atas 10 GT - 30 GT, pihaknya akan membantu pemilik kapal mendapatkan kredit untuk membeli alat tangkap yang baru. Namun, hal tersebut sesuai dengan persyaratan yang diberikan.

Sebelumnya Susi juga sempat melakukan moratorium kapal untuk mengukur ulang kapal-kapal yang mendapat izin melaut. Terbukti, banyak kapal yang memalsukan ukuran kapalnya sehingga berpotensi menimbulkan kerugian kepada negara dari hasil sumber daya alam yang sudah diambil.

Terakhir, soal kesejahteraan Susi telah memberikannya kepada para nelayan. Salah satunya dengan menghapus anggaran BBM subsidi untuk nelayan yang nilainya Rp 11 triliun per tahun. Ia bahkan meminta agar anggaran tersebut dibagikan saja kepada para nelayan.

"Nelayan kasihan, lihat kredit perikanan. Daftar izin prinsip bayar. IMB bayar. PPN bangun sendiri pabrik kena 4,5 persen impor mesin bayar," kata Susi. "(Bunga) kredit 12 persen. Nelayan masuk pasar ikan bayar 4 persen, ada 2,5 persen ada 10 persen. Ikan masih di pelelangan saja nih, nelayan kena 40 persen."

Subsidi BBM yang dihapus itu dialihkan untuk keperluan nelayan seperti bantuan kapal, alat tangkap hingga pabrik es. Bantuan ini jauh dibutuhkan dan tepat sasaran daripada subsidi BBM.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru