Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Siap benahi turis nakal di Bali?
- Wahyu
- Kamis, 24 Oktober 2019 - 10:48 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi daftar menteri yang akan membantu kinerja pemerintahannya di periode 2019-2024 pada Rabu (23/10). Pada pengumuman tersebut, Presiden Jokowi telah menunjuk Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia.
Jokowi mengharapkan agar Wishnutama dapat menciptakan sepuluh destinasi baru selama menjabat sebagai menteri. Tak hanya itu, Wishnutama juga diharapkan dapat terus mengembangkan industri kreatif yang berada di Indonesia.
"Yang ke-31, Bapak Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Jokowi saat mengenalkan jajaran menterinya di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Rabu (23/10). "Urusan pariwisata, 10 destinasi wisata baru, mengembangkan industri kreatif berada di wilayah Pak Wishnu."
Kini Wishnutama telah dihadapkan dengan salah satu tantangan yang harus diselesaikan terkait urusan pariwisata. Tantangan tersebut terkait dengan turis asing nakal yang banyak terjadi di Bali.
Praktisi dan pemerhati pariwisata asal Bali, Puspa Negara mengungkapkan jika selama ini banyak turis-turis yang melakukan hal liar di Bali seperti mabuk-mabukan sampai lepas kontrol dan melecehkan tempat suci seperti pura dengan tingkah yang konyol.
Tindakan turis nakal tersebut tentunya menyebabkan citra dari pariwisata Bali menjadi semakin tercoreng. Oleh sebab itu, Puspa mengatakan jika ini menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata.
"Aksi turis nakal seperti melakukan hal tak senonoh di objek wisata," kata Puspa. "Bahkan di tempat suci, kriminalitas, berbuat onar, dan sebagainya merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi Wishnutama untuk mengelola pariwisata Bali dan juga Indonesia."
Puspa lantas ikut memberikan solusi agar Wishnutama dapat menyelesaikan permasalahan turis nakal tersebut. Puspa menganjurkan agar pemerintah dapat mengeluarkan regulasi khusus guna menghadapi turis-turis nakal di Bali.
Regulasi tersebut jika berhasil nantinya diharapkan juga dapat diterapkan di destinasi wisata lainnya yang berada di Indonesia. Regulasi ini juga dinilai dapat memperkuat keamanan dan diharapkan juga dapat melibatkan peran masyarakat guna memberantas turis nakal di Bali.
"Selain regulasi, juga ada monitoring dan evaluasi dalam suatu pengelolaan wisata. Nantinya itu bisa memperkuat sistem dan tata cara pengamanan," kata Puspa. "Sebaiknya, juga melibatkan peran serta masyarakat. Sehingga semuanya bersinergi, dari masyarakat, dinas pariwisata, hingga pemangku kepentingan yang terkait."
(wk/wahy)
