Lee Jeong Hoon dan MoA Aeim mengungkap bahwa anak keduanya, Zoe mengalami gangguan kecemasan. Zoe bahkan sampai tak sadar telah menyakiti dirinya sendiri.
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Selasa, 29 Oktober 2019 - 12:54 WIB
WowKeren - Kecemasan dan gangguan psikologi, seperti depresi rupanya tak hanya menyerang orang dewasa. Banyak orang yang terkadang mengabaikan, padahal masalah ini juga bisa menyerang anak-anak.
Lee Jeong Hoon sebagai ayah dari empat anak ternyata mengalami masalah serupa. Diceritakan Lee, bahwa anak keduanya, Zoe mengalami gangguan kecemasan.
Menurut pria berusia 33 tahun itu, hal tersebut terjadi karena Zoe tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan isi hatinya kepada orangtua. Zoe bahkan cenderung akan menyakiti dirinya sendiri.
Sebelumnya, MoA Aeim sempat membenarkan hal itu. Ia mengungkap bahwa putri keduanya yang berusia 5 tahun sering mencakar-cakar tubuhnya saat merasa tidak bisa menyampaikan isi hatinya.
Lee pun menambahkan bahwa Zoe memang anak yang sensitif. Sikap Zoe mulai terlihat sejak ia tinggal bersama Lee yang merupakan ayah sambung.
"Zoe sensitif kalau enggak bisa ngomong apa-apa, dia nyakar-nyakar tubuhnya. Kalau dia enggak bisa mengungkapkan keinginan. Psikologinya ada yang terluka," ujar Lee saat ditemui dalam sebuah kesempatan belum lama ini. "Tinggal sama aku berubah."
Lee menyebut bahwa sikap Zoe terjadi lantaran saat fase tumbuh kembang, ia tak menemui sosok ibu yang dibutuhkannya. Terlebih lagi, MoA harus membagi waktu karena memiliki empat anak perempuan.
Lee sebagai orangtua pun berusaha mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Ia berusaha keras menghentikan kebiasaan Zoe yang mengkhawatirkan itu seraya membuatnya agar lebih terbuka.
"Aku hancurin kursi, pukul tembok. Terus aku tanya 'sakit enggak?' Terus aku bilang appa (ayah) lihat kalau kamu nyakar itu lebih sakit lho. Kalau kamu mau sesuatu bilang biar papa tahu'," papar Lee lebih lanjut.
Beruntung, perilaku Zoe akhirnya semakin berkurang lantaran sikap dan didikan Lee yang sedikit keras. Lee juga mengungkap bahwa kini ia mulai lebih sering mengajak Zoe berbicara agar dapat berubah perlahan tanpa harus menyakiti dirinya sendiri.
(wk/anni)
