Kembali Temui Jalan Buntu, Hubungan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Memburuk Lagi?
Nasional

Menurut Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto, Sriwijaya Air Group melanjutkan usaha mereka sendiri lantaran ada masalah yang belum bisa diselesaikan oleh kedua pihak.

WowKeren - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan bahwa maskapai Sriwijaya Air kini bukan lagi bagian dari perusahaan mereka. Menurut Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto, hal tersebut terjadi lantaran kesepakatan antara Garuda dan pemegang saham Sriwijaya kembali menemui jalan buntu.

"Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwjaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Karena ada sejumlah masalah dimana kedua pihak belum bisa diselesaikan," tutur Iwan dilansir Antara pada Kamis (7/11). "Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri."

Keterangan Iwan itu juga menyebut bahwa hubungan antara Garuda dan Sriwijaya akan dikaji ulang secara business to business. Diketahui, hubungan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air ini memang mengalami putus sambung.

Sebelumnya, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Group memang menjalin kerja sama operasi seiring dengan kondisi keuangan Sriwijaya yang tidak mendukung. Namun, hubungan kedua maskapai tersebut memburuk lantaran pemegang saham Sriwijaya Air merombak jajaran direksi maskapainya.


Direksi Sriwijaya Air yang berasal dari Garuda Indonesia diganti oleh para pemegang saham. Akibatnya, Garuda Indonesia pun menarik dukungan layanan perawatan pesawat milik Sriwijaya Air melalui GMF, sehingga 18 pesawat maskapai swasta tersebut tak boleh terbang.

Anak usaha Garuda Indonesia, Citilink, bahkan sempat mengajukan gugatan kepada Sriwijaya Air atas terhentinya KSO (Kerja Sama Operasional). Namun, kedua maskapai ini lantas rujuk pada awal Oktober 2019 lalu.

"Baru saja pada pagi hari ini Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air yang diwakili oleh pemegang saham Sriwijaya Air menyepakati komitmen bersama kerja sama manajemen (KSM) tentang keberlangsungan dari KSM," jelas Juliandra dalam konferensi pers di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno-Hatta, pada 1 Oktober 2019. "Dan komitmen yang disepakati bersama untuk terus dilanjutkan kerja sama ini."

Menurut Juliandra, pertemuan kedua maskapai tersebut dibantu dan difasilitasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). KSM antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air juga mendapat arahan oleh Kementerian BUMN.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait