Ada Kader NasDem Teriak 'Oposisi' di Kongres, Surya Paloh Beri Reaksi Mengejutkan
Nasional

Mendengar pidato Surya Paloh di kongres NasDem, sejumlah kader pun menyahut dengan teriakan 'hidup' dan 'merdeka'. Namun, ada sejumlah kader yang juga berteriak meminta NasDem menjadi oposisi pemerintahan Jokowi.

WowKeren - Partai NasDem telah menggelar acara Kongres di JIExpo, Jakarta, pada Jumat (8/11). Ada momen menarik yang terjadi saat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, memberikan pidatonya.

Surya Paloh sempat berbicara soal kesetiaan dalam salah satu bagian pidatonya. Ia menyebut apabila Presiden Joko Widodo mendapat ujian berat, bisa-bisa hanya NasDem yang akhirnya bertahan.

"Kalau kita mau peroleh kursi tinggi lagi maka diperlukan konsistensi ucapan dan perbuatan, diperlukan komitmen kesetiaan yang mengikat bukan hanya janji sembarang janji," tutur Surya Paloh dalam pidatonya. "Bukan hanya ucapan lip service menyatakan 'aku lah yang paling setia mendampingi bapak Presiden'. Karena apa? Karena ketika nanti ada ujian berat dihadapin oleh sang Presiden, jangan-jangan hanya tinggal NasDem yang bersama Presiden."

Mendengar perkataan Surya Paloh, sejumlah kader pun menyahut dengan teriakan "hidup" dan "merdeka". Namun, ada sejumlah kader yang juga berteriak meminta NasDem menjadi oposisi pemerintahan Jokowi. "Oposisi. Oposisi. Oposisi," ujar beberapa peserta kongres.


Teriakan tersebut terdengar cukup keras di sejumlah kesempatan. Peserta kongres yang lain lantas membalas teriakan tersebut dengan tepuk tangan.

Menanggapi teriakan "oposisi" beberapa kadernya, Surya Paloh memberikan reaksi yang mengejutkan. Menurut Surya Paloh, teriakan tersebut merupakan aspirasi pribadi sang kader. Namun, Surya Paloh menilai bahwa langkah menjadi oposisi pemerintahan Jokowi itu bersifat bodoh.

"Mereka barangkali itu kemurnian yang ada di otak pikiran mereka," jelas Surya Paloh usai berpidato. "Walaupun nanti kita bilang, ngapain oposisi? Bodoh sekali."

Di sisi lain, Surya Paloh juga sempat menekankan agar NasDem tidak hanya memikirikan kepentingan koalisi Jokowi saja. Ia menyebut bahwa NasDem juga harus berkomitmen dalam menjalankan amanat Presiden RI pertama, Soekarno.

"Jadi bukan hanya dasar NasDem partai pengusung pemerintah, kemudian hanya memikirkan kepentingan-kepentingan koalisi yang ada dalam pemerintahan, ah salah itu. Itu bukan tingkat cara berpikirnya NasDem," tutur Surya Paloh. "Berpikir pendek pendek, orang Medan bilang berpikir cetek-cetek, untuk apa. Kita mau agar komitmen kebangsaan yang kita miliki harapan yang diamanatkan, dititahkan oleh proklamator bangsa Bung Karno secara konsisten dijalankan oleh partai ini."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait