Komentari Bom Medan, Eks Ketua KPK: Jangan-jangan Ada Desain Sebagaimana Era Orde Baru
Nasional

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, khawatir bahwa aktor di balik teror tersebut justru negara, sama seperti yang ia temui di zaman Orde Baru dahulu.

WowKeren - Kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) menggegerkan publik. Insiden tersebut menewaskan pelaku dan melukai 6 orang lainnya.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, lantas mengomentari kasus bom bunuh diri ini. Busyro khawatir bahwa aktor di balik teror tersebut justru negara, sama seperti yang ia temui di zaman Orde Baru dahulu.

"Tesis saya sejak tahun 1985 ke atas 90-an kami menangani kasus seperti itu (teror) di era Orde Baru, putusannya selalu sama dan motif-motif mengapa teror di Orde Baru itu. Sesungguhnya pelakunya, aktornya, adalah negara," ujar Busyro di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia dilansir Kumparan pada Kamis (14/11). "Itu era Orde Baru."

Menurut Busyro, gerakan teror di masa reformasi dimulai sejak 2001 silam. Ia pun menyoroti teror yang masih muncul hingga 2019 di momen-momen tertentu, seperti Pemilu, akhir tahun, tahun baru, dan event-event politik lainnya.


"Apakah ini pertanda bahwa, bukan badan intelijen itu gagal. Bukannya badan intelijen gagal di dalam melakukan pencegahan dini, tetapi itu kemungkinan menarik," ungkap Busyro. "Menariknya jangan-jangan ada desain sebagaimana era Orde Baru."

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM tersebut menegaskan bahwa yang ia sampaikan bukanlah tuduhan. Busyro mengaku bahwa hal itu merupakan kajian di disertasinya yang berkaitan dengan terorisme dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya melakukan penelitian untuk itu," ujar Busyro. "LIPI menulis penelitian tentang itu saya menulis untuk disertasi dan sudah saya pertanggungjawabkan juga."

Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengungkap sejumlah fakta terkait teror bom bunuh diri ini. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa istri pelaku bom bunuh diri yang berinisial D tengah menyusun rencana teror di tempat lain.

"Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya," kata Dedi di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11). "Mereka (D dan terduga teror lainnya) berencana melakukan aksi terorisme di Bali."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru