Tolak Lakukan Ini, Menteri Edhy Prabowo Langsung Dicap Kurang Pintar
Nasional

Menteri Kelautan dan Perikanan itu memutuskan untuk tak lagi menenggelamkan kapal pencuri ikan seperti yang dilakukan Susi Pudjiastuti dahulu. Kebijakan itu pun menuai pro dan kontra di masyarakat.

WowKeren - Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi salah satu "pembantu" Presiden Joko Widodo yang paling banyak menuai perhatian. Apalagi setelah Edhy menegaskan tak akan lagi meneruskan kebijakan eks Menteri Susi Pudjiastuti.

Seperti diketahui, Edhy menolak untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan seperti yang dahulu dilakukan Susi. Sebagai gantinya, Edhy berwacana untuk memberikan kapal-kapal tersebut kepada nelayan.

Menanggapi hal tersebut, pengamat perkapalan Andi Alisjahbana langsung memberikan reaksi keras. Menurutnya keputusan yang Edhy ambil kurang tepat, bahkan cenderung mengesankan sang menteri kurang pintar.

"Menterinya kurang pintar itu. Pembinaan nelayan tidak dengan memberi atau sedekah, tetapi dengan memberi umpan," kata Andi, Kamis (21/11). "Ini menteri politisi saja. Dia mau populerkan partainya di antara nelayan tradisional tapi dia membunuh lapangan pekerjaan di industri perkapalan nasional."


Menurut Andi, bila kapal-kapal tersebut jadi dihibahkan kepada nelayan lokal, dampak yang ditimbulkan akan panjang. Menurutnya kebijakan itu dapat mematikan industri kapal lokal.

"Saya tetap (kebijakan) tenggelamkan (kapal). Karena industri perkapalan Indonesia dan lapangan pekerjaan jadi tetap hidup," jelas Andi, dilansir dari laman Viva, Jumat (22/11). "Yang terpenting ialah lapangan pekerjaan bagi puluhan ribu pengrajin dan teknisi industri kapal seluruh nusantara yang terancam."

"Nelayan-nelayan diberikan kapal hasil rampasan. Maka mereka tidak beli kapal buatan Indonesia," kata Ketua Asosiasi Industri Komponen Pesawat Terbang itu. "(Akibatnya) Industri kapal kekurangan order, lapangan pekerjaan hilang. Kredit nggak jalan dan seterusnya."

Selain itu, akan ada kecenderungan nelayan tidak merawat kapal yang dihibahkan kementerian. Alhasil niat pemerintah untuk mendidik nelayan tidak tercapai dengan metode tersebut.

"Nah kalau dia diberi kapal, tidak dengan usaha sendiri maka dia juga kemungkinan tidak bisa menghargainya," pungkasnya. "Tidak bisa memelihara sebab kapal luar lebih kompleks. Tapi kalau dia membeli kapal lokal maka pasti dia beli sesuai dengan kemampuannya. Dia hargai karena susah payah menabung."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru