Erick Thohir Ungkap Fakta Menyedihkan Soal Penyelundupan Harley di Garuda
Nasional

Beberapa hari lalu, Dirjen Bea Cukai mengungkap adanya Harley Davidson dan sepeda Brompton selundupan di lambung pesawat baru milik Garuda Indonesia. Belakangan kasus ini menyebabkan Dirut Garuda Indonesia dicopot.

WowKeren - Skandal besar kembali mengguncang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Bila dirunut beberapa waktu ke belakang, sejumlah skandal memang pernah mendera Garuda Indonesia. Mulai dari "memoles" laporan keuangan sehingga terlihat mendapat laba, hingga putus-nyambung hubungan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

Kini Garuda kembali diguncang dengan masalah penyelundupan kargo ilegal. Sebuah sepeda motor Harley Davidson 1972 dan dua buah sepeda mewah Brompton ditemukan berada di lambung pesawat yang baru didatangkan Garuda Indonesia.

Penyelidikan pun terus dilakukan demi mengusut kasus tersebut. Kekinian terungkap bahwa Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiutra alias Ari Askhara turut mendalangi kejadian tersebut.

Diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, motor Harley Davidson itu diduga kuat merupakan milik Ari. Menurutnya Ari memang telah mencari motor klasik tersebut sejak 2018 lalu.


Kemudian pada April 2019 lalu, pembelian pun dilakukan. Ari mengirimkan sejumlah uang dengan metode transfer ke rekening pribadi Finance Manager Garuda di Amsterdam, Belanda.

Namun fakta yang diungkap Erick tak berhenti sampai di situ. Ia pun memaparkan fakta baru yang cukup membuat publik terhenyak, bahkan sampai menyebabkan Erick merasa sedih. Apakah itu?

Rupanya penyelundupan kendaraan mewah itu bukan dilakukan oleh oknum individu, melainkan secara menyeluruh dan sistematis. "Ini yang sungguh menyedihkan. Proses itu terjadi secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu tapi menyeluruh," ungkap Erick di konferensi pers, Jakarta, Kamis (5/12).

Kejadian ini, sambung Erick, sukses membuatnya sedih dan terpukul. Tak hanya dirinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun turut merasakan getahnya, apalagi karena penyelundupan ini membuat negara rugi hingga mencapai Rp1,5 miliar.

"Hal seperti ini tentu membuat Ibu Menkeu sangat sedih. Dan saya juga sangat sedih," pungkas Erick. "Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun kinerja BUMN, namun kalau oknum-oknum di dalamnya tidak siap, maka inilah yang terjadi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait