Luhut Dukung Ahok Jadi Komut: Kekacauan Paling Banyak di Pertamina
Nasional

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa keputusan untuk menempatkan Ahok di posisi Komisaris Utama PT Pertamina sudah sangat tepat.

WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut menanggapi penempatan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Menurutnya, Ahok adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.

Hal itu mengingat bahwa Pertamina merupakan salah satu BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak. Menurutnya, sumber kekacauan terbanyak ada di perusahaan negara tersebut.


"Pak Ahok itu kan sangat bagus mengawasi Pertamina, kenapa?" kata Luhut di kantornya, Selasa (10/12). "Karena sumber kekacauan paling banyak di sana, biar saja di situ."

Ia menilai bahwa sifat Ahok yang suka membenahi sesuatu sangat cocok dengan posisinya di Pertamina saat ini untuk mengawasi perusahaan berplat merah tersebut. Jika memang ada yang tidak suka dengan keputusan itu, Luhut menyebut mereka-mereka inilah oknum yang gerah jika diperiksa nantinya. "Orang itu yang enggak suka diperiksa, ya enggak suka jujur, gitu aja," imbuhnya.


Diketahui, Ahok resmi menjadi komisaris utama Pertamina sejak 25 November lalu. Bersama dengan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Komisaris Jenderal Polisi Condro Kirono, Ahok ditugaskan untuk mengawal maupun membereskan semua masalah internal Pertamina.

Adapun keputusan itu tidak diambil secara tiba-tiba. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan bahwa keputusan itu sudah melalui proses panjang.

"Dalam proses itu, prosesnya panjang," kata Pramono. "Kita melihat berbagai faktor. Nah kemudian diputuskan Pak Ahok menjadi komisaris utama di Pertamina, karena kita menyadari bahwa persoalan bangsa ini salah satunya mengenai current account deficit."

Sebelumnya, Ahok bersama dengan Direktur Utama Nicke Widyawati menemui Presiden Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan arahan tegas bagi Ahok dan Nicke untuk menurunkan impor migas.

"Oh itu urusan migas. Urusan yang berkaitan dengan impor migas, B20, B30," terang Jokowi di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa (10/12). "Saya ingin urusan yang berkaitan dengan defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan kita bisa diturunkan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait