Wacana menghidupkan kembali ekspor benih lobster yang dilakukan Menteri KKP Edhy Prabowo menuai pro dan kontra. Diketahui jika Vietnam justru memberi respon positif dengan adanya wacana tersebut.
- Nidya Putri
- Selasa, 17 Desember 2019 - 16:02 WIB
WowKeren - Wacana membuka keran ekspor benih lobster yang dicetuskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo masih menjadi sorotan hingga saat ini. Bahkan wacana tersebut justru menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Diketahui, salah satu negara yang menyambut baik wacana ekspor benih lobster tersebut adalah Vietnam. Bahkan kabarnya, Vietnam menjadi penampung paling besar benih lobster yang diselundupkan dari Indonesia.
Tak sampai di situ, pemilik julukan Negeri Naga Biru itu juga dikabarkan memiliki "kota rahasia" yang khusus menampung lobster-lobster hasil selundupan. Bahkan "rahasia" ini telah beredar dalam sebuah video di dunia maya. Pemilik video tersebut adalah Effendi Gazali.
Dikutip CNBC Indonesia, Effendi mengatakan video itu diambil pada 25 November 2019, saat ia melakukan "investigasi" mengenai pusat pengembangan lobster di Vietnam. Dalam video tersebut, secara samar-samar, pria yang biasa disapa Bang Pendi ini menyebut lokasi bernama Phan Rang.
Di sanalah pusat budidaya lobster terbesar di Vietnam, lokasinya Thap Cham City, di Provinsi Ninh Thuan. "Saya pecinta budidaya laut, saya tertarik dengan lobster," katanya. "Saya ke mari dalam rangka sendiri saja, tak ada kepentingan apa-apa."
Ia mengaku lokasi ini tak mudah bisa masuk bagi orang Indonesia. Bahkan ia mengaku harus ditemani rekannya untuk bisa masuk ke lokasi tersebut dan mewawancarai pelaku pembudidaya lobster di sana. "Phan Rang, tempat rahasia, orang Indonesia belum ada yang bisa masuk ke sana, tapi saya investigasi," katanya.
Ia mengatakan setiap hari kawasan ini membutuhkan pasokan 500 ribu lebih bibit lobster. Pasokannya berasal dari Singapura, tapi bibit lobster Singapura berasal dari Indonesia. "Dari Indonesia ke Singapura diselundupkan, tapi yang dari Vietnam mereka mengaku beli secara legal," katanya.
(wk/nidy)