Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) turut mengungkapkan pendapatnya terkait wacana ekspor benih lobster yang diusulkan Menteri KKP Edhy Prabowo. Menurutnya, sebelum dilakukan ada baiknya jika rencana tersebut disempurnakan dulu.
- Nidya Putri
- Jumat, 20 Desember 2019 - 15:20 WIB
WowKeren - Rencana ekspor benih lobster yang dicetuskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi polemik beberapa waktu terakhir. Tak sedikit pihak yang bahkan menolak keras rencana tersebut, salah satunya adalah mantan Menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti.
Bahkan para nelayan pun turut menyuarakan ketidaksetujuannya dan siap untuk melawan rencana politikus Gerindra tersebut. Bahkan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pangandaran, Jeje Wiradinata pun turut menyuarakan pendapatnya.
Menurut Jeje, sebelum melakukan ekspor benih lobster idealnya dilakukan penghitungan atau analisa mengenai populasi lobster di laut Indonesia. Jika populasi tinggi tentu memungkinkan dilakukan ekspor, tapi jika populasi minim maka ancaman kepunahan mengintai.
"Nah pertanyaannya siapa yang bisa menghitung populasi lobster di laut. Susah, belum ada yang bisa," ujar Jeje yang merupakan Bupati Pangandaran, Jumat (20/12). "Artinya ketimbang mengambil risiko kepunahan, lebih baik ekspor benur lobster jangan dilakukan."
Ia kemudian melanjutkan bahwa menjual benih lobster untungnya sangat kecil untuk nelayan dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan. "Taruh harganya Rp 50 ribu, dapat 10 ekor jadi Rp 500 ribu. Banding jika benur dibiarkan dulu sampai layak konsumsi," terangnya. "Satu ekor saja sudah terjual Rp 600 ribu, bonusnya lingkungan terjaga."
Lebih lanjut, HNSI Pangandaran akan merapatkan barisan dan menyusun langkah-langkah untuk memperjuangkan sikap penolakan benur lobster. "Segera kami rapatkan, apalagi masalah ini sudah ramai di kalangan nelayan," papar Jeje. "Kami ingin laut Pangandaran tetap terjaga kelestariannya."
Sebagai anak nelayan dan lulusan sekolah perikanan, Jeje ingat betul ketika laut Pangandaran memberikan berkah bagi nelayan dengan hasil tangkapan lobster yang melimpah. "Semasa SD dan SMP, lobster di Pangandaran setiap hari terangkat dalam hitungan ton," pungkasnya. "Jadi mari kita perbaiki kerusakan ekosistem laut agar laut membalasnya dengan hasil yang melimpah."
(wk/nidy)