Curiga Kasus Jiwasraya Berkaitan Dengan Pilpres 2019, Gerindra Minta KPK Ambil Alih
Nasional

Politisi Gerindra Arief Poyuono meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengambil alih kasus yang diduga terkait dengan tindakan korupsi ini. Tak hanya itu, Arief bahkan mencurigai adanya unsur politik kuat yang berkaitan dengan Pilpres 2019

WowKeren - Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya tengah menjadi sorotan berbagai pihak, tak terkecuali para aktor politik. Beberapa politikus yang angkat bicara soal kasus ini diantaranya adalah Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Baru-baru ini, Arief Poyuono bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengambil alih kasus yang diduga terkait dengan tindakan korupsi ini. Tak hanya itu, Arief bahkan mengendus adanya unsur politik yang kuat dalam kasus ini. "KPK sebaiknya melakukan supervisi terhadap Kejaksaan Agung yang sedang menyidik kasus dugaan mega korupsi PT Jiwasraya," katanya pada Kamis (26/12).

Dalam hal ini, Arief menyindir bekas direksi PT Jiwasraya yang pernah menjabat di Kantor Staf Presiden (KSP), yakni eks Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo. Harry diketahui pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP.


Ia kemudian mengatakan bahwa perlunya penyelidikan terkait masuknya Harry sebagai pejabat di KSP dengan gagal bayar Jiwasraya. "Jangan sampai ada dana Jiwasraya yang dibobol mantan Direksi Jiwasraya yang kemudian menjadi staf di KSP disalurkan ke dana pemenangan kampanye Pilpres 2019," ujar Arief.

Arief kemudian berharap agar kasus gagal bayar Jiwasraya tak berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional sehingga bisa menjadi pemicu krisis keuangan di Indonesia. "Apalagi krisis ekonomi global sudah mulai terjadi dengan terjadi kelesuan perekonomian nasional," tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebelumnya membantah pernyataan yang mengatakan bahwa dirinya melindungi mantan bos Jiwasraya dengan memberinya jabatan di KSP. Moeldoko mengaku tak mengetahui bahwa Harry diduga terlibat dalam kasus gagal bayar yang melilit perusahaan asuransi pelat merah ini.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon juga sempat menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menurutnya bungkam terhadap skandal Jiwasraya ini. Menanggapi pemberitaan tersebut, PSI pun membalasnya dengan jawaban menohok.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru