Anies Baswedan Dipuji 'Gubernur Rasa Presiden', Respons Pedas Golkar Disorot
Instagram/aniesbaswedan
Nasional

Ketika ikut bekerja bakti dengan warga di Jakarta Timur pada Minggu (5/1) kemarin, Anies Baswedan mendadak dipuji sebagai 'Gubernur Rasa Presiden'. Golkar DKI pun memberi tanggapan soal itu.

WowKeren - Banjir besar yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Banten akhirnya mereda. Diketahui sejumlah wilayah terdampak banjir sudah mulai surut, meski menyisakan tumpukan lumpur yang konon bisa mencapai setinggi betis.

Tak pelak warga pun harus bahu-membahu membersihkan lumpur tersebut. Dan dalam kegiatan kerja bakti inilah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ikut terjun ke lapangan.

Diadakan pada Minggu (5/1) kemarin, Anies bersama beberapa jajarannya turut membantu membersihkan kawasan RW 03, Kecamatan Makasar, Jawa Timur. Saat itulah tiba-tiba seorang warga dengan nama Rodiyah menghampiri Anies dengan ponsel.

Sembari merekam aktivitas yang ada, Rodiyah juga memuji Anies sebagai sosok "good bener". "Good bener. Gubernur DKI rasa presiden," puji Rodiyah, dilansir Detik News.

Pujian ini pun menjadi kontroversi tersendiri. Apalagi karena belakangan terungkap Rodiyah mengenakan baju bertuliskan 212, yang mana kelompok tersebut memang dikenal dekat dengan Anies.


DPRD DKI dari Fraksi Golkar pun menanggapi pemberitaan tersebut. Ketua F-Golkar DPRD DKI, Basri Baco, menilai pujian itu sebagai hal wajar. "Wajar (Anies dipuji gubernur rasa presiden), yang puji juga pakai baju 212," kata Basri, Minggu (5/1).

Kendati demikian, Basri menyayangkan kejadian tersebut lantaran dianggap demi eksploitasi belaka. Sebab menurutnya Jakarta masih memerlukan perbaikian di banyak aspek.

Menurut anggota Komisi E DPRD DKI itu, Anies sejatinya belum teruji dalam mengurus Jakarta, terutama terkait pencegahan dan penanggulangan banjir. Lebih lanjut, ia lantas mengimbau agar Anies berani mengakui kesalahannya.

"Kalau mau jadi presiden mesti ada prestasi besar lah. Ini urus Jakarta saja belum teruji kok," kata Basri, dikutip dari laman Detik News, Senin (6/1). "Nggak usah bicara yang masih lima tahun ke depan, yang depan mata saja urus dulu."

"Rakyat Indonesia sudah pada cerdas, tidak bisa dikibuli lagi. Kalau memang hebat dan punya prestasi besar pasti jadi presiden," imbuhnya, tak kalah pedas dengan komentar sebelumnya. "Jadi pemimpin harus berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya, bukan ngeles terus dan cari kambing hitam."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait