Galih Ginanjar memberikan jawaban seperti ini saat ditanya soal insiden Fairuz A. Rafiq pingsan usai dicecar pertanyaan seputar organ intim dalam sidang kemarin.
- Nur Khotimah
- Selasa, 28 Januari 2020 - 11:03 WIB
WowKeren - Fairuz A. Rafiq ikut hadir sebagai saksi dalam sidang kasus "Ikan Asin", Senin (27/1). Ia dicecar pertanyaan seputar organ intim dalam sidang lanjutan kemarin. Bahasan ini agaknya cukup sensitif untuk Fairuz hingga membuatnya menangis dan jatuh pingsan. Kondisi ini pun membuat sidang diskors sekitar 10 menit.
Lantas seperti apa komentar Galih Ginanjar soal insiden Fairuz menangis dan pingsan usai dicecar banyak pertanyaan soal organ intim? Saat itu Galih yang keluar ruangan sidang untuk buka puasa di sela waktu skors enggan memberikan komentar panjang. Ia hanya mendoakan agar Fairuz cepat siuman.
"Haduh saya mengejar salat magrib sekalian buka puasa," kata Galih Ginanjar ditemui saat keluar ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/1). "Oh saya tidak tahu. Ya semoga cepat sadar kembali dan mau memaafkan kesalahan yang telah saya perbuat."
Fairuz sendiri sempat kena tegur hakim sidang karena dianggap memberikan sikap emosional. Hal tersebut dikhawatirkan memunculkan reaksi keras dari para pendukung Fairuz. "Saya mengingatkan ya mbak Fairuz, kalau saudara mau ribut jangan di persidangan ini. Kalau saksi bisa kita pahami belum tahu benar soal hukum. Mbak Fairuz tetep cool aja," kata hakim ketua Djoko Indiarto saat memimpin sidang kemarin.
Kemudian Fairuz pun memberikan keterangan kepada hakim soal perasaannya saat awal melihat Vlog "Ikan Asin" yang diperkarakan. Istri Sonny Septian itu merasa terintimidasi dengan berbagai pernyataan yang disampaikan oleh Galih dalam video tersebut, terutama bahasan soal organ intimnya.
"Saya lihat video, saya merasa benar-benar dipermalukan di menit 14. Diulang lagi bahwa organ intim saya bau ikan asin, organ intim saya berjamur," ujar Fairuz. "Saya tidak mau damai, sampai mati, sampai akhirat pun saya enggak mau damai. Saya butuh kebenaran pak, harga diri saya sudah diinjak-injak. Saya sudah sakit hati sebagai seorang perempuan dan sebagai seorang ibu."
(wk/nur2)
