Tasya Kamila Apresiasi Kebijakan Nadiem Makarim Hapus UN: Lebih Maju!
Instagram/tasyakamila
Selebriti

Tasya Kamila mengapresiasi kebijakan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang memutuskan untuk menghapus Ujian Negara (UN). Apa katanya?

WowKeren - Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan untuk menghapus Ujian Negara (UN) mulai tahun 2021 mendatang. Kebijakan Menteri Nadiem tersebut langsung mendapatkan apresiasi dari artis Tanah Air, Tasya Kamila.

Tasya selama ini tidak hanya dikenal sebagai artis Tanah Air berkat bakat aktingnya sejak kecil. Ia juga dikenal sebagai wanita yang begitu peduli dengan pendidikan. Hal ini dibuktikan dari semangat belajar yang selalu ditunjukkannya sejak kecil hingga mampu menyelesaikan pendidikan magister di Amerika Serikat.

Di mata Tasya, pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi setiap orang. Oleh karena itu, ia juga kerap membagikan baik pengalaman maupun pengetahuannya dengan menjadi guru bimbingan belajar (bimbel) online.

Kepeduliannya yang tinggi terhadap pendidikan membuat jebolan Universitas Colombia ini mengikuti sepak terjang Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan. Ia memuji sosok Nadiem yang terlihat semakin memajukan pendidikan di Indonesia.

"Pastinya sekarang dengan Menteri baru juga menjadi lebih maju sih ya," puji Tasya Kamila saat ditemui di acara Quipper kenalkan fitur baru "Cari Materi", baru-baru ini. "Semoga kedepannya juga lebih maju."


Wanita usia 27 tahun ini mengaku sering mengikuti program-program yang dijalankan oleh Nadiem. Salah satunya adalah empat program kebijakan dalam pendidikan yang disebut "Merdeka Belajar".

Dalam program "Merdeka Belajar" tersebut, terdapat kebijakan untung menghapus UN. Menurut Tasya, ide tersebut sangat baik dan dinilai sanggup membawa perubahan bagi pendidikan di Indonesia.

Pelantun lagu anak-anak "Aku Anak Gembala" ini lantas bercerita mengenai pengalamannya dalam menghadapi UN. "Aku rasa, bagi aku yang dulu merasakan UN dan betapa stressfull-nya aku ketika menghadapi UN, itu (penghapusan UN) merupakan sesuatu yang baik," kenang Tasya.

Tasya menegaskan jika tidak adil jika UN dijadikan sebagai penentu utama atau salah satu faktor terbesar yang menentukan kelulusan siswa di Indonesia. Menurutnya, dibutuhkan banyak ujian serta tes untuk mengetahui kemampuan siswa sepanjang belajar di sebuah tingkat pendidikan.

"Kita belajar tiga tahun di SMA atau SMP, masa cuma gara-gara perkara satu hari, mungkin di hari itu aku enggak fit, lagi terlalu stress out menghadapinya, terus tiba-tiba aku enggak lulus, not fair (tidak adil). Jadi, aku rasa dengan kebijakan baru lebih baik pastinya," ungkapnya "Yang mengevaluasi mungkin sekolahnya sendiri yang lebih paham gimana si siswa ini belajar tiga tahun di sekolah, gimana prestasinya, enggak hanya dari satu tolok ukur saja."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait