Usai Angkut WNI dari Wuhan, Batik Air Lakukan Ini Untuk Sterilisiasi Virus
Nasional

Batik Air ditunjuk pemerintah untuk mengangkut ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok. Batik Air pun harus menjalani serangkaian proses sterilisasi pasca digunakan untuk evakuasi.

WowKeren - Pemerintah Indonesia menunjuk maskapai penerbangan swasta Batik Air untuk mengemban tugas penting pada Sabtu (1/2) kemarin. Pasalnya pesawat Airbus 330-300CEO milik maskapai dari Lion Group itu digunakan untuk mengevakuasi WNI di Tiongkok.

Usai mengevakuasi ratusan WNI dari Wuhan dan sekitar, serangkaian proses pun harus dijalani burung besi tersebut. Termasuk diantaranya adalah sterilisasi demi meminimalisir adanya virus yang berpotensi tertinggal di badan pesawat.

Disampaikan oleh Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, proses sterilisasi dilakukan mulai Minggu (2/2) kemarin. Ada beberapa bentuk dan tahap sterilisasi yang dilakukan untuk memastikan badan pesawat benar-benar bebas dari virus.

Tahapan itu meliputi proses pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin, hingga perawatan berkala selama beberapa hari. Proses sterilisasi ini dilakukan di Bandar Udara Nang Hadim, Batam.

"Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus, dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit," terang Danang lewat keterangan tertulisnya. "Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit, dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat."


Usai disterilisasi, Batik Air juga akan mengganti saringan udara di pesawat tersebut. Tujuannya supaya meminimalisir virus yang mungkin tertinggal di sana.

"Setelah pesawat dilakukan sterilisasi oleh pihak berwenang, KKP dan TNI AU memberikan izin tim BAT unutk melakukan penggantian HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter," jelas Danang. "Yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat."

Nantinya HEPA yang diganti akan diserahkan kepada pihak berwenang untuk dimusnahkan. Metode ini sudah sesuai dengan anjuran dari Airbus.

Setelah dinyatakan steril oleh KKP, baru pesawat itu ditarik menuju hanggar Batam Aero Technic untuk mendapatkan perawatan berkala. Belum diketahui sampai kapan perawatan ini akan dilakukan.

Sehingga pihak Batik Air juga belum menetapkan jadwal agar pesawat bisa kembali beroperasi secara komersial. "Untuk pengoperasian penerbangan komersil, akan kami sampaikan berikutnya," pungkas Danang.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru