Informasi kemunculan situs palsu ini pun juga telah dibenarkan oleh Kepala Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Margo Yuwono yang segera berkoordinasi dengan pihak Google.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 19 Februari 2020 - 19:10 WIB
WowKeren - Badan Pusat Statistik tengah memulai sensus penduduk secara online pada 15 Februari lalu. Namun di tengah berlangsungnya sensus penduduk, beredar informasi yang menyebut adanya kemunculan situs palsu.
Situs palsu tersebut mengatasnamakan sensus.bps.go.id. Informasi kemunculan situs palsu ini pun juga telah dibenarkan oleh Kepala Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Margo Yuwono. Margo mengatakan bahwa tak lama setelah pihaknya menerima laporan terkait situs palsu tersebut, BPS langsung berkoordinasi dengan Google.
"Betul. Di hari pertama kita dapat informasi mengenai situs tersebut," kata Margo dilansir Kumparan, Rabu (19/2). "Kita langsung koordinasi dengan pihak Google dan sudah langsung menutup situs tersebut. Sekarang sudah tidak aktif."
Margo menggiatkan masyarakat bahwa BPS tidak pernah meminta informasi mengenai nama ibu kandung. Ditegaskannya, pertanyaan terkait nama ibu kandung tidak ada dalam sensus penduduk. Sehingga jika ada situs sensus penduduk yang meminta pengguna menjawab pertanyaan tersebut maka bisa dipastikan situs itu palsu.
"Nama ibu kandung tidak ada dalam pertanyaan sensus," jelas Margo. "Betul, itu pertanyaan yang ada dalam situs yang palsu."
Untuk menjaga kerahasiaan data penduduk yang dimasukkan ke dalam situs, BPS telah bekerja sama dengan berbagai pihak. "Kita sudah berupaya maksimal mengikuti standar yang ada. Baik melalui BSSN, ABS Australia dan para pakar cyber," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah memprediksi bahwa jumlah penduduk di Indonesia akan mencapai 319 juta jiwa pada tahun 2045 mendatang. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa pemerintah perlu menyiapkan antisipasi untuk menyikapi lonjakan penduduk tersebut.
"Sekarang jumlahnya 267 juta," kata Suhariyanto di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu (19/2). "Naiknya luar biasa. Jadi dari sekarang kita harus bisa menyiapkan berbagai fasilitas supaya anak dan cucu kita nanti bebannya tidak berat."
(wk/zodi)
