Viral Siswa SD di Sleman Dibully Hingga Masuk RS, Pihak Sekolah Membantah
Nasional

Sebuah utas di Twitter yang menceritakan siswa SD yang dibully hingga masuk rumah sakit tengah menjadi viral di media sosial. Namun, pihak sekolah membantah akan kabar tersebut.

WowKeren - Kasus perundungan atau bullying hingga kini masih menjadi masalah yang kerap ditemui di dunia pendidikan. Jika kasus perundungan yang terjadi di Malang membuat siswa kelas 7 SMPN 16 harus diamputasi, kasus serupa juga terjadi di Sleman.

Kisah serupa yang dimaksudkan adalah perundungan yang dilakukan terhadap seorang siswa SD di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kisah ini sendiri diceritakan oleh akun @Mummy_Nduty di Twitter menjadi sebuah utas.

Dalam utas tersebut, pemilik akun menceritakan seorang siswa kelas 1 SD yang dibully oleh seniornya yang merupakan siswa kelas 6 hingga mengalami sakit di bagian perit. Akibatnya, korban sempat di Rumah Sakit Sadewa.

Namun, pada akhirnya siswa yang menjadi korban tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Adhiatno Priambodo dimana ia menerima rujukan pasien anak dari Rumah Sakit Sadewa 13 Februari lalu.

“Saya kemarin lihatnya di Facebook. Saya nggak tahu originalnya apakah yang dari Facebook atau Twitter yang ditulis pertama kali," kata Adhi di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Jumat (21/2). "Artinya kalau saya lihat urutan rujukannya pertama Sadewa, terus disampaikan rujuk ke Rumah Sakit Bethesda. Ada kecocokan rujukan."


“Jadi ada pasien dari RS Sadewa dirujuk ke RS Bethesda, kemudian di Bethesda masuk lewat IGD, lalu dilakukan operasi dan saat ini rawat inap di rumah sakit,” sambungnya. Munculnya utas tersebut di media sosial tentunya mencuri perhatian para warganet.

Di lain sisi, pihak sekolah justru membantah kabar bullying yang tengah menyebar di dunia maya. Kepala MI Qurrota A'yun Muh Afifuddin pun memberikan klarifikasinya sebagai berikut.

"Kami sampaikan beberapa fakta yang kami ketahui, benar ada siswa kami yang kelas 1 memang di RS Bethesda posisinya sekarang. Kemudian habis operasi? Iya," kata Afifuddin dilansir Detikcom, Jumat (21/2). "Mengenai penyakitnya apa masih simpang siur juga. Mengenai informasi tentang penganiayaan, kami sampaikan bahwa memang tidak ada penganiayaan."

Pihak sekolah sendiri telah melakukan penelusuran terkait kabar viral tersebut dan menegaskan jika benar tidak terjadi kasus penganiayaan. "Kami sampaikan bahwa memang tidak ada penganiayaan," tegas Afifuddin. "Kalau bayangan penganiayaan itu kan dipojokkan, dipukuli, itu tidak ada dan kami telah telusuri."

Afifuddin menjelaskan bahwa siswa tersebut sudah tidak masuk sekolah sejak 10 Februari 2020. Namun, sebelumnya juga sudah sering tidak masuk sekolah.

"Sudah tidak sekolah sejak 10 Februari, tapi sebelumnya juga sering absen," terangnya. "Tapi saya tidak tahu penyebabnya."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait