Menkes Terawan 'Keberatan' Evakuasi WNI di Diamond Princess, Ini Alasannya
Nasional

WNI yang sudah 2 minggu lebih dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess memohon agar pemerintah bisa melakukan evakuasi secepat mungkin. Namun permohonan ini rupanya ditanggapi 'dingin' oleh Menkes.

WowKeren - Puluhan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di pesiar Diamond Princess dikabarkan memohon kepada pemerintah agar dievakuasi. Permohonan ini disampaikan lewat sebuah video yang diwartakan ulang oleh media Australia, ABC.

Mereka mengaku mulai mengkhawatirkan kondisi wabah yang tak kunjung berkurang setelah lebih dari 2 minggu dikarantina. Mereka mengaku merasa seperti dibunuh perlahan-lahan karena pemerintah tak kunjung mengambil langkah evakuasi.

Permohonan ini pun akhirnya ditanggapi oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Paramedis yang berpangkat Mayor Jenderal ini menekankan kebijakan evakuasi tak bisa diambil begitu saja.

Pemerintah, imbuh Terawan, tak ingin terburu-buru dalam hal evakuasi. Sebab berkaca pada pengalaman sejumlah negara yang terburu-buru memulangkan warganya gegara wabah Corona, justru banyak hal negatif yang terjadi. Salah satunya wabah itu justru merebak luas di negara mereka saat ini.

"Contoh sekarang, negara mana yang keburu-buru 'ngambil' (evakuasi), coba?" ujar Terawan ketika ditemui awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2). "Australia itu kan dari negatif jadi positif kan. Kita mau seperti itu?"


Tak hanya Australia, Terawan pun mengaku berkaca pada pengalaman Amerika Serikat yang tidak jauh berbeda. "Amerika juga sama kan? Masa mau ngikutin yang seperti itu?" ujarnya.

Terawan menegaskan pemerintah bukannya menolak mengevakuasi para WNI itu. Namun langkah yang diambil harus sangat berhati-hati dan mengikuti kaidah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Langkah ini ditempuh demi meminimalisir risiko yang timbul dari setiap kebijakan. Sehingga pemerintah tak bisa mengambil keputusan evakuasi berdasarkan keinginan WNI di Diamond Princess semata.

"Tapi harus ada prosedur dan tata caranya. Jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekadar secepatnya saja," terang Terawan, dilansir dari Kompas. "Kalau caranya semau sendiri, bisa membentuk episentrum (penularan virus) baru. Enggak boleh."

Sampai saat ini pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan otoritas Jepang untuk memulangkan para WNI dari kapal pesiar Diamond Princess. "Harus butuh negosiasi yang detail, yang baik, sehingga apa yang kita lakukan (jangan) sampai kita diketawain dunia dikemudian hari," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru