WHO Daftarkan Pasien Norwegia dan Spanyol Dalam Uji Coba 'Obat' Corona Perdana
Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pasien pertama untuk melakukan uji coba 'obat' corona bersejarah. Pasien tersebut berasal dari negara Norwegia dan Spanyol.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan uji coba "bersejarah" untuk menguji obat virus corona. Pasien pertama yang terlibat dalam uji coba tersebut terdaftar dari negara Norwegia dan Spanyol. Hal ini disampaikan pada Jumat (27/3) kemarin.

Diketahui WHO akan menguji coba 4 obat yang paling menjanjikan untuk melawan COVID-19, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

“Tidak ada lebih dari setengah juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 20.000 kematian. Ini adalah angka yang tragis, ” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di kantor pusat organisasi di Jenewa. "Tetapi ingatlah bahwa lebih dari 100.000 orang telah pulih. Kita harus berjuang, bersatu. Kita adalah umat manusia yang memiliki satu musuh yang sama."

Klorokuin atau Chloroquine - dan turunannya hydroxychloroquine - adalah obat yang sudah berumur puluhan tahun dan ditemukan dalam sebuah penelitian kecil di Prancis yang membantu membersihkan virus corona dari pasien. Bahkan Presiden Donald Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan obat tersebut sebagai obat potensial untuk menyembuhkan corona.


Sayangnya, para ahli mengatakan temuan penelitian itu tidak definitif dan lebih banyak percobaan diperlukan. Para ilmuwan juga telah melihat obat HIV sebagai pengobatan yang mungkin.

Beberapa otoritas kesehatan di AS dan Tiongkok telah menggunakan obat remdesivir dengan harapan bahwa obat tersebut dapat mengurangi durasi virus pada pasien. Namun, hingga kini tidak ada terapi yang terbukti untuk mengobati COVID-19.

"Sangat penting bahwa obat-obatan ini dievaluasi secara tepat sehingga kami tahu apa yang berhasil dan bahwa kami memiliki data yang tepat untuk mendukung apa yang berhasil," kata Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, Jumat (27/3).

WHO sendiri meminta agar negara-negara lain berhenti menggunakan obat-obatan yang tidak terbukti efektif melawan COVID-19. Pasalnya, sejumlah orang telah secara eksperimental menggunakan klorokuin yang dikombinasikan dengan Azithromycin untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Sebelumnya diketahui bahwa uji coba WHO terhadap 4 jenis obat untuk penyembuhan corona itu akan melibatkan 10 negara. Adapun 10 negara yang tergabung dalam uji coba tersebut adalah Argentina, Bahrain, Kanada, Prancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait