Pemberlakuan Jam Malam Imbas Corona Berujung Tragedi, Presiden Kenya Minta Maaf
AP Photo
Dunia

Aksi kekerasan polisi dilaporkan sampai menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di ibu kota Nairobi. Ia ditembak ketika berdiri di atas balkon rumahnya.

WowKeren - Sejumlah negara melakukan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Pasalnya, virus ini telah menginfeksi lebih dari 100 negara di dunia.

Di Kenya misalkan. Pemerintah setempat memilih untuk memberlakukan jam malam pada warganya untuk menekan penyebaran virus ini. Namun siapa sangka jika penerapan kebijakan itu justru berbuntut pada tragedi.

Aksi kekerasan polisi dilaporkan sampai menewaskan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di ibu kota Nairobi pada Senin (30/3). Dilansir dari Aljazeera, Kamis (2/4), bocah tersebut ditembak saat tengah berdiri di balkon rumahnya ketika polisi memaksa orang-orang untuk masuk ke dalam rumah.

Terkait hal ini, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menyampaikan permohonan maafnya. "Saya ingin meminta maaf kepada semua warga atas perlakukan berlebihan yang dilakukan polisi," ujar Kenyatta masih dilansir Aljazeera.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk bersinergi dalam melawan virus asal Wuhan tersebut. Sebab penyebaran virus corona telah menjadi masalah bersama sehingga diperlukan kerja sama dari pemerintah maupun masyarakat.


"Saya ingin meyakinkan bahwa jika kita bekerja bersama, jika kita semua mengerti bahwa masalah ini membutuhkan peran kita dan kita bergerak ke arah yang sama," lanjut Kenyatta. "Maka kita bisa mengatasi (corona)."

Terkait penembakan bocah 13 tahun itu, kepolisian Kenya juga memerintahkan agar dilakukan investigasi. Ayah korban, Hussein Moyo, mengatakan kepada AFP jika peluru polisi merobek usus puteranya.

"Operasi ini direncanakan dengan cara yang salah," tutur Moyo. Polisi datang sambil berteriak dan membuat orang-orang lari ketakutan. Mereka memukuli dan merampok warga, mereka juga menembakkan gas air mata ke dalam rumah."

Selain menetapkan jam malam, Kenya juga mengambil kebijakan untuk menutup perbatasan dan sekolah-sekolah. Orang-orang diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari pertemuan. Hingga saat ini, Kenya belum akan memberlakukan lockdown.

Melansir Worldometers, hingga kini dilaporkan ada sebanyak 81 kasus corona yang terkonfirrmasi di kenya. Dari jumlah tersebut satu orang dilaporkan meninggal dan 3 lainnya sembuh.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru