Menteri Hukum dan HAM telah memutuskan untuk membebaskan para napi guna mencegah penyebaran virus corona di rutan. Melihat hal itu, Tompi menyerukan protes terhadap keputusan tersebut.
- Wahyu
- Rabu, 08 April 2020 - 16:59 WIB
WowKeren - Beberapa waktu lalu, puluhan ribu napi diketahui telah dibebaskan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di lapas dan rutan yang berkapasitas penuh. Usulan ini pun mendapatkan protes keras dari banyak pihak, tidak terkecuali Tompi.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Tompi beranggapan bahwa para tahanan tersebut pasti aman karena tak terdapat kontak dari luar. Sehingga virus corona tidak mungkin sampai ke dalam ruangan tahanan tersebut. Asalkan, kunjungan dari luar bagi para napi perlu dibatasi.
"Mencegah penularan Corona itu bukan dengan membebaskan napi wahai tuan menteri. Napi itu secara otomatis sudah dilockdown, mereka aman di dalam isolasi, cegah kontak dr luar. Kl tak sanggup memeriksa pengunjung, ya tiadakanlah kunjungan," tulis Tompi pada Senin (6/4).
Tompi pun meminta kepada para Menteri untuk memikirkan kembali tindakan yang dilakukan mereka tersebut. Sebab, saat para napi itu bebas akan menimbulkan masalah baru seperti ikut terpapar virus corona.
"Bila tuan menteri bebaskan mrk , lalu mrk di luar sana kontak tetap saja akan kena corona. Nanti negara makin pusing ngurusin nya. Kasus yg ada saja sudah bikin sakit kepalaaa," keluh Tompi.
"Sekali lgi, 'cara memutuskan rantai penularan corona' biar tuan2 di bidang medis dan kesehatan komunitas yg leading. Semoga masukan ini bermanfaat," tutup Tompi.
Sontak unggahan tersebut menjadi tempat perdebatan para netizen. Ada yang menyetujui dan mendukung pendapat Tompi. Ada pula yang bahkan memprotes dengan menyebut Tompi tidak tahu bagaimana kondisi rutan tersebut.
"Ada sipir penjara dan keluarganya. Ada petugas administrasi penjara. Ada kasus Covid-19 tanpa gejala (asymptomatic cases). Transmisi bisa dari mana saja - tapi sekali sampai di penjara -- seisi penjara bisa kena. @dr_tompi bagaimana anda bisa bilang tempat begini aman?" ucap salah satu netter. "Pak dok tompi coba juga baca2 dari negara2 lain yang terdapat corona. Melakukan hal yang sama kok, apalagi yang penjaranya penuh melebihi kapasitas..." tambah netter yang lain.
(wk/wahy)