Robot Service Dari ITTS Siap Bantu Walkot Surabaya Risma Perangi Pandemi Corona, Apa Itu?
Twitter/BanggaSurabaya
Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat bantuan berupa 3 alat canggih dari Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS). Salah satunya adalah robot service isolation room, apa itu?

WowKeren - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat bantuan dari Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19. Bantuan tersebut berupa 3 alat canggih yang terdiri dari robot service isolation room, swab chamber, dan bilik sterilisasi bagi tenaga medis.

Rektor ITTS, Tri Arif Sarjono, menyerahkan langsung ketiga alat canggih tersebut kepada Risma di Balai Kota Surabaya pada Kamis (9/4) kemarin. Risma menyebut bahwa ITTS memang mengembangkan beberapa teknologi untuk mencegah penyebaran Covid-19, sesuai dengan bidangnya.

"Kali ini kita kerjasama bagaimana caranya para medis yang telah berjuang membantu saudara-saudara kita melawan Covid-19, jangan sampai ikut terpapar virus ini," ujar Risma dalam rilis pada Jumat (10/4) hari ini. Sang Wali Kota juga menjelaskan bahwa ada petugas medis di rumah sakit yang terjangkit Covid-19 meski mereka sudah mengenakan alat pelindung diri (APD) kala menangani pasien.

Oleh sebab itu, ITTS membuat ketiga alat canggih tersebut untuk membantu Pemkot Surabaya mengurangi risiko itu. "Dengan adanya alat ini, harapannya dapat membantu petugas mengurangi risiko penularan untuk tim medis." terangnya.

Nantinya, ketiga alat canggih tersebut akan dilokasikan di RSUD Soewandi terlebih dahulu. Namun apabila rumah sakit lain juga membutuhkan, maka akan dibuatkan sesuai kebutuhannya.


"Sementara satu dulu karena ini sangat baru dan terus disempurnakan. Kita minta bantuan ITTS untuk membuatkan, sehingga pihak ITTS termasuk mahasiswanya ikut membantu dan mereka tidak libur," ungkap Risma. "Jadi, kami menyampaikan terima kasih banyak, semoga Tuhan yang balasnya. Ini tugas kemanusiaan, karena itu saya terima kasih Pak Rektor dan seluruh jajaran."

Menurut sang Rektor, robot service isolation room berfungsi sebagai tempat makan atau pakaian ganti yang dilengkapi dengan air cooler. "Robot service kita lengkapi dengan air cooler, bisa panas bisa dingin. Tapi ini bisa dikembangkan yang lain juga, seperti untuk baju kotor pasien. Robot ini diharapkan bisa mengurangi kegiatan dokter yang berinteraksi langsung dengan pasien," jelas Tri Arif.

Sementara itu, swab chambers digunakan untuk memisahkan antara pasien dengan tenaga medis ketika melakukan pemeriksaan swab. Dengan demikian, tidak terjadi kontak langsung antara pasien dengan tim medis, karena mereka terpisah oleh kaca.

Sedangkan bilik sterilisasi dikhususkan untuk dokter dan perawat yang memakai APD. Sebelum melepas APD, terlebih dulu APD itu disterilkan kemudian dilepas satu persatu.

"Sangat ketat prosedurnya, jadi cuci tangan, terus lepas face shieldnya dulu terus cuci tangan lagi. Terus saya memikirkan kenapa kok masih terpapar? Nah, sempat tersirat ini masih ada virus yang barangkali nempel di APD-nya dan gak sengaja terkena teman-teman medis," pungkas Tri Arif. "Mestinya, APD sebelum dilepas harus disterilkan dulu, sehingga tidak ada lagi virus yang akan menyebar. Semoga ini dapat membantu tim medis."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru