Asmara Abigail Ungkap Negara Eropa Anggap Virus Corona Sebagai 'Perang' Hingga Beri Julukan Ini
Instagram/asmaraabigail
Selebriti

Asmara Abigail hingga kini masih terjebak di Italia akibat virus corona. Asmara kemudian mengungkapkan bahwa Pemerintah Italia sudah pusing memikirkan tempat makam korban meninggal akibat virus Covid-19.

WowKeren - Asmara Abigail hingga saat ini masih tertahan di Italia karena kebijakan pemerintah yang menerapkan lockdown akibat wabah virus corona. Selama merasakan lockdown, Asmara menyaksikan bagaimana peraturan ketat Pemerintah Italia untuk memutus rantai penularan virus Covid-19.

Asmara pun menceritakan bagaimana Italia memberlakukan hukuman kepada masyarakat yang tidak menaati kebijakan lockdown dengan sanksi berupa denda atau penjara. Bahkan, ada seorang pasien positif virus corona yang harus masuk penjara selama 5 tahun akibat tidak menaati peraturan pemerintah.

"Jalannya kejauhan lewat 400 meter dari rumah. Jadi batasnya di sini itu 400 meter, itu kena denda 400 Euro (sekitar Rp 6,8 juta). Jadi dendanya beda-beda sih. Ada juga aku nonton di TV, sudah tes positif tapi masih jalan-jalan. Ketangkap kena cek, jadi masuk penjara lima tahun," ungkap Asmara pada Jumat (10/4) dilansir dari detikHOT.

Setelah tujuh minggu merasakan lockdown, Asmara menyebut Italia masih dapat mengontrol dengan baik virus corona meski negara tersebut berada pada urutan pertama di Eropa. Sedangkan dunia, Italia berada di urutan ke-3 kasus positif corona setelah Amerika dan Spanyol.

"Kalau di sini aku selalu bilang, bad but undercontrol. Kenapa bad kalau dari angka tinggi sekali, kita nomer satu di Eropa, sudah mengalahkan angka di China, terus sudah lama-lama disusul Amerika dan Spanyol. Kita di negara nomer tiga kalau dilihat dari situasi itu menyedihkan," jelas Asmara.


Untuk kasus meninggal akibat virus Covid-19, pemerintah sudah cukup sulit mencari tempat pemakaman di Italia. Asmara juga menceritakan bahwa Eropa menyebut virus corona merupakan musuh dalam perang dunia modern dengan sebutan invisible enemy.

"Setiap hari di sini diangkatnya sudah pakai truk militer, enggak ada tempat kuburan, cari kuburan sudah pusing. Kalau di Eropa dari berita yang aku tonton mereka menganggapnya perang dunia modern. Musuhnya itu si virus ini dan disebut invisible enemy," cerita Asmara.

Di sisi lain, perekonomian Italia juga semakin memburuk akibat pandemi virus tersebut. Pemerintah Italia pun mencoba untuk memberikan pertolongan dengan membagikan bantuan berupa uang.

"Tapi bedanya di sini dari awal mereka memaparkan data apa adanya. Penduduk memang panik cuma lebih ditujukan penduduk siap harus lakukan apa. Di sini juga susah, karena lockdown bisnis mati, bursa saham terjun bebas, orang kehilangan banyak uang," tutur Asmara.

"Aku enggak tahu sih apa mereka sudah terima uang apa gimana, aku cuma baca berita pemerintah mau support perusahaan yang sudah mau bangkrut. Memang ada teman aku di sini yang freelance mereka dapat bantuan 600 Euro (sekitar Rp 10,4 juta), teman aku sudah dapat juga, oh ya berarti benar. Dapat bantuan sembako juga dikirimin untuk mereka yang kalau enggak salah berusia 85 tahun," tandas Asmara.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru