Umat Muslim di India Jadi Sasaran Kekerasan Usai Dituding Sebarkan Virus Corona
Dunia

Beberapa umat muslim di India dilaporkan telah dipukuli hingga hampir digantung karena dicap sebagai penyebar virus. Beberapa orang bahkan diserang ketika sedang berada di kompleks masjid.

WowKeren - Sederet serangan anti muslim terus terjadi di berbagai wilayah di negara India. Serangan ini terjadi lantaran umat Islam dituding sebagai penyebar virus corona (COVID-19) di negara tersebut.

Dikutip dari The New York Times pada Selasa (14/4), kekerasan terhadap umat muslim di India memang meningkat setelah jajaran pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi berulang kali menyalahkan acara yang digagas oleh Jamaah Tabligh dunia di Nizamuddin, New Delhi, sebagai sumber penyebaran corona di India.

Beberapa umat muslim di India dilaporkan telah dipukuli hingga hampir digantung karena dicap sebagai penyebar virus. Sebagian dari insiden itu terjadi bahkan ketika para umat muslim tengah berada di luar lingkungan mereka. Beberapa orang bahkan diserang ketika sedang berada di kompleks masjid.

Bukan hanya itu saja, kuil Sikh di negara bagian Punjab juga dikabarkan menyiarkan pesan yang mengajak orang-orang untuk tidak membeli susu dari peternak sapi perah Muslim karena telah terinfeksi virus corona.


"Ketakutan terus memelototi kami dari arah mana saja. Sekarang, dengan alasan kecil orang-orang bisa menyerang, memukul kami, atau untuk menghukum mati kami (umat muslim)," tutur salah satu pemilik toko susu di Nizamuddin, Mohammed Haider, mengaku wabah corona memicu gelombang baru anti-muslim di India.

Bahkan di media sosial, pesan-pesan berisikan ujaran kebencian terhadap umat muslim di India juga terus menyebar dan bertambah banyak. Beberapa video hoaks juga tersebar. Video-video itu berisikan perintah agar umat muslim tidak memakai masker, tidak mempraktikan aturan social distancing, dan tidak perlu khawatir tentang virus corona sama sekali.

Dikutip dari CNN, para pejabat India memperkirakan bahwa lebih dari sepertiga kasus COVID-19 terkait dengan acara Jamaah Tablig yang digelar pada bulan Maret lalu. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 7,600 warga India dan 1,300 jemaah warga asing, termasuk warga Indonesia. Setidaknya 128 peserta Jamaah Tabligh dinyatakan positif corona kurang dari dua pekan acara itu berlangsung dan tujuh orang diantaranya meninggal dunia.

Ini bukanlah pertama kalinya umat Islam di India menjadi target kekerasan masyarakat lokal yang mayoritas beragama Hindu. Umat Islam di India juga telah menjadi target diskriminasi hingga kekerasan oknum masyarakat lokal akibat sengketa wilayah di Kashmir antara Pakistan-India hingga perkara pengesahan undang-undang kewarganegaraan baru.

Di sisi lain, dilansir dari laman worldometers.info, saat ini India telah mencatatkan 10,453 kasus positif corona. Dari jumlah tersebut, 358 pasien dinyatakan telah meninggal dan sekitar 1,181 korban dikonfirmasi meninggal dunia.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait